Connect With Us

Pesan Jazuli Juwaini, Jaga Kemerdekaan dengan Membangun Konsensus Kebangsaan

Denny Bagus Irawan | Senin, 14 Agustus 2017 | 06:00

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini (kanan) (@TangerangNews 2017 / Ray)

 

TANGERANGNEWS.com- Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empa Pilar Kebangsaan di Kelurahan Larangan Utara Kota Tangerang. Saat di hadapan masyarakat, Jazuli Juwaini mengingatkan seiring dengan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 agar kita semua menghayati hakikat kemerdekaan dengan cara semaksimal mungkin berkontribusi untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Inilah amanat Pancasila dan UUD 1945.

"Penting bagi kita untuk mawas diri agar tidak terjebak pada sikap yang memecah belah persatuan kita yang datang dari egoisme diri, merasa benar sendiri, merasa paling nasionalis merasa pancasilais dan seterusnya," ungkap Jazuli. Sikap-sikap tersebut menurut Ketua Fraksi PKS ini justru memecah belah persatuan dan keharmonisan di masyarakat. Karena sikap yang merasa benar sendiri itu menyulut ketersinggungan masyarakat lainnya. Apalagi diikuti tuduhan bahwa orang lain antipancasila, anti-NKRI, dan seterusnya.

"Indonesia merdeka karena kesadaran menerima perbedaan dengan berdialog untuk mencari titik temu atas semua permasalahan. Itulah yang dinamakan konsensus kita dalam bernegara dan itulah yang terjadi saat para pendiri bangsa memutuskan dasar dan konstitusi negara Indonesia merdeka," ungkapnya. Untuk itu, Anggota MPR/DPR Dapil Banten III ini mendorong agar agar semua permasalahan kebangsaan diselesaikan secara persuasif dan dialogis dan bukan dengan cara yang represif karena cara-cara yang represif terbukti justru memecah belah persatuan bangsa.

"Inilah salah satu alasan, misalnya, mengapa Fraksi PKS DPR RI memberikan catatan kritis atas Perppu pembubaran ormas, karena Fraksi PKS menilai Perppu menafikan proses persuasif dan dialogis dalam membubarkan ormas, selain itu Perppu juga mengesampingkan due process of law yang menjamin keadilan di dalam proses pembubaran ormas," terang Jazuli.

Menurut Jazuli, setelah 72 tahun merdeka, bangsa ini membutuhkan konsensus kebangsaan yang lebih kuat lagi untuk menjaga kemerdekaan Indonesia karena hanya dengan cara itulah bangsa ini bertahan dan tidak tercerai-berai. Dan, konsensus hanya bisa tercapai jika bangsa Indonesia tidak letih untuk mengedepankan dialog, musyawarah mufakat.

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

OPINI
Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Minggu, 15 Juni 2025 | 16:13

Program Koperasi Merah Putih yang digulirkan pemerintah Indonesia adalah sebuah inisiatif yang sarat makna.

SPORT
Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:54

Persita Tangerang resmi menunjuk Carlos Pena sebagai pelatih kepala baru untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.

AYO! TANGERANG CERDAS
Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Senin, 16 Juni 2025 | 10:55

Salah satu syarat terbaru yang wajib dipenuhi calon peserta didik dalam proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Provinsi Banten ialah mengunggah foto diri di depan rumah lengkap dengan informasi lokasi atau fitur geotagging.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill