Connect With Us

Ditegur Wali Kota Tangerang, Dirut Angkasa Pura II Tak Jadi Hapus Porter

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 11 Mei 2015 | 19:18

Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II, Budi Karya. (Dira Derby / TangerangNews)

TANGERANG-Rencana PT Angkasa Pura II untuk menghilangkan porter di Bandara Soekarno-Hatta batal lantaran ditegur Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Akhirnya, AP II hanya mengurangi jumlahnya sebanyak 20 persen.

 Direktur Utama PT AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya tak bisa menghilangkan kehadiran porter begitu saja.
"Secara rasional kami maunya hilangkan mereka tetapi saya ditegur wali kota, bagaimanapun taksi gelap dan porter itu warga Tangerang," ucapnya.

 
Oleh karena itu yang dilakukan AP II guna menindak keberadaan mereka lebih kepada penertiban. Sejalan dengan ini dilakukan seleksi SDM porter dengan lebih ketat, sehingga secara tak langsung akan menekan populasi mereka ditargetkan sampai 10- 20 persen.

 
“Bagaimanapun juga jasa porter tetap dibutuhkan oleh penumpang. Adapun langkah AP II akan menertibkan dengan menyiapkan titik-titik tertentu sebagai pos atau tempat berkumpul para porter,” katanya.

 Nantinya, mereka tidak diizinkan berkeliaran sporadis di area terminal bandara. Selain itu, para porter juga akan diseleksi dan dikoordinir langsung oleh manajemen bandara dengan menetapkan tarif resmi atas jasa mereka.

 
"Porter jangan yang mukanya seram, yang pasti mereka tidak boleh berhubungan langsung dengan penumpang. Tarif mereka kami tentukan, mereka berseragam. Jasa mereka dipesan melalui customer service," ucap Budi.

 
Adapun jumlah porter di Bandara Soekarno-Hatta sekarang berkisar 1.000 orang yang berasal dari tiga perusahaan. Apabila populasi mereka ditekan sampai 20 persen artinya ke depan cuma ada 800 orang porter di seluruh terminal.

 
Selain porter, taksi gelap juga jadi permasalahan. Tapi AP II juga tetap tak bisa membabat habis keberadaan armada ini. Pemerintah Kota Tangerang meminta agar AP II bisa menerapkan sikap win-win karena ini menyangkut mata pencaharian penduduk lokal.

 
Taksi gelap tetap dibiarkan beroperasi, AP II akan melegalkan operasional taksi tersebut dengan mengubah plat nomor kendaraan jadi warna kuning. Selain itu penarikan penumang juga diatur loket resmi. "Taksi gelap ini rumit, akhirnya kami negosiasi. Yang tadinya mau dihilangkan semua tetapi kami mesti kompromi," ujar Budi.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill