Connect With Us

22 Kg Sabu cair dikemas air mineral dari Malaysia gagal diseludupkan

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 31 Oktober 2016 | 16:00

Sabu seberat 22,12 Kg dalam bentuk cair yang diselundupkan dengan dikemas ke dalam botol air mineral, diamankan petugas Bea Cukai, bekerja sama dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta. (@TangerangNews.com 2016 / Rangga A Zuliansyah)

 

TANGERANGNews.com-Sabu seberat 22,12 Kg dalam bentuk cair yang diselundupkan dengan dikemas ke dalam botol air mineral, diamankan petugas Bea Cukai, bekerja sama dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Sabu cair tersebut dibawa oleh tiga tersangka wanita Kuala Lumpur dan Hongkong.

Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Situmorang mengatakan, upaya penyelundupan barang bukti itu pertama kali terjadi pada Kamis (13/10/2016).

Wanita yang merupakan warga negara Malaysia itu berinisial NNE. Dia membawa dua botol sabu cair dari Kuala Lumpur ke Jakarta dengan nomor penerbangan QZ203.

"Saat tiba di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, petugas melihat profilnya yang  mencurigakan. Hingga kami akhirnya melakukan pemeriksaan barang bawaan, ternyata ditemukan sabu cair seberat 3,1 Kg," katanya, Senin (31/10/2016).

Setelah itu, penyelundupan kedua terjadi pada Jumat 14 Oktober 2016.  Dua wanita Warga Negara Indonesia berinisial YN dan MT juga membawa 12 botol sabu cair dengan kemasan yang sama. Keduanya terbang dari Hongkong dengan nomor penerbangan CI679.

"Mereka keluar terpisah, lewat terminal 2D dan 2E. Tapi keduanya berhasil dicegah. Dari tangan keduanya didapat 18,9 Kg sabu cair," ungkapnya.

Erwin mengatakan, satu botol air mineral tersebut berukuran 1,5 liter. Jika dijumlahkan total sebanyak 22,12 Kg sabu dengan estimasi sekitar Rp 21 miliar.

Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Risnanto mengatakan, penyelundupan yang dilakukan pelaku menggunakan botol air mineral ini merupakan modus baru.

Diduga hal ini dilakukan karena upaya mereka menyelundupkan narkoba kerap terungkap. "Ini diduga dilakukan jaringan internasional. Karena sering ketahuan, jadi mengubah modus dengan sabu cair. Nantinya sabu ini dipanaskan agar berubah menjadi serbuk, untuk kemudian dijual," ujarnya.

Dari hasil penungkapan ini, pihaknya berhasil menangkap pelaku lainnya selaku penerima barang yakni S dan A. Pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengungkap pelaku lainnya.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BANTEN
Jaga Keandalan Listrik, PLN Banten Jalin Sinergi dengan Grup 1 Kopassus 

Jaga Keandalan Listrik, PLN Banten Jalin Sinergi dengan Grup 1 Kopassus 

Sabtu, 1 November 2025 | 13:36

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melakukan kunjungan silaturahmi ke Markas Komando Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Serang, Banten.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill