Polisi Bakal Periksa Perusahan Ekspedisi Pemilik Truk Ugal-ugalan di Tangerang
Rabu, 6 November 2024 | 18:12
Penyelidikan terhadap truk kontainer ugal-ugalan yang menabrak sejumlah pengendara di Kota Tangerang masih berlangsung.
TANGERANGNEWS.com—Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), merespon rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ihwal faktor-faktor penyebab jatuhnya pesawat Lion Air.
Seperti diketahui, insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 di perairan Tanjung Karawang pada 29 Oktober 2018, menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menjelaskan, terdapat tiga hal utama yang akan dilakukan regulator untuk mencegah kejadian serupa.
"Kita akan memperbaiki manual dari kita sendiri. Antara manual satu dengan lainnya terjadi integrasi dan tidak saling bertentangan," kata Polana dalam jumpa pers di Kantor DKPPU, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (1/11/2019).
Pertama, Kemenhub akan mengevaluasi dan memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP) serta akan disinkronisasikan dengan operator.
Kedua, otoritas dan operator penerbangan akan menggelar pelatihan untuk pilot, yang akan menerbangkan pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 bila diperbolehkan mengudara kembali.
Boeing 837 Max 8 sendiri akan dilengkapi dengan fitur Safety Management System (SMS).
"Terkait kewajiban pilot untuk ikut training simulator. Jadi nanti kalau ada perubahan, misalnya dari 737 NG ke Max 8, kami wajibkan ikut simulator dulu," katanya.
Ketiga, kata Polana, harus ada perbaikan dalam sistem pelaporan bahaya alias hazard report dari personel penerbangan kepada instansi dan stakeholder lainnya.
"Kita juga akan memastikan hazard report yang disampaikan oleh personel benar-benar dapat diakses langsung oleh pejabat yang bertanggungjawab," pungkasnya.
Sebelumnya, KNKT mengungkap sembilan faktor yang menyebabkan jatuhnya pesawat Lion Air tersebut.
Faktor-faktor itu di antaranya asumsi terkait reaksi pilot terhadap desain Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), Indikator Angle of Attack 'AOA DISAGREE' tidak tersedia di pesawat Boeing 737-8 (MAX) PK-LQP.
AOA Sensor pengganti mengalami kesalahan kalibrasi berulangnya aktivasi MCAS dan padatnya komunikasi dengan ATC tidak terkelola dengan efektif dan lainnya.(RAZ/HRU)
Penyelidikan terhadap truk kontainer ugal-ugalan yang menabrak sejumlah pengendara di Kota Tangerang masih berlangsung.
Sebanyak 337 mahasiswa di Kota Tangerang mendapatkan bantuan sosial (bansos) pendidikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.
Mayora Group mengekspor produk makanan dan minuman dengan nilai ekspor mencapai US$ 1 juta atau setara dengan Rp15,7 miliar ke 15 negara.
CV Kreasi Sukses Makmur (KSM) Group, perusahaan yang bergerak di bidang importir dan distributor produk kebutuhan bayi dan anak membuka toko pertamanya, bernama Playhaus, Sabtu 2 November 2024.