Connect With Us

Syahbandar Akui akan Ada Pengerukan Pasir Laut di Cilegon

Mohamad Romli | Kamis, 4 Juli 2019 | 18:54

Kabid Lalu Lintas Laut KSOP Banten, Hotman Sidjabat. (TangerangNews/2019 / Mochamad Iqbal)

 

TANGERANGNEWS.com- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten membenarkan adanya rencana pengerukan pasir laut di perairan Banten. Pengerukan dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan pabrik kimia di Cilegon.

Meski sudah ada rencama pengerukan. Namun izin pengerukan dan reklamasi belum ditempuh oleh perusahaan pemilik izin yakni PT Lotte Chemical Indonesia.

Izin yang dimaksud yakni surat izin kerja keruk dan reklamasi (SIKKR). Proses itu saat ini sedang ditempuh di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jika izin sudah keluar, ada beberapa hal lagi yang harus ditempuh oleh perusahaan agar dapat melakukan ekspoloitasi pasir laut.

Baca Juga :

"Kalau penyedotan pasirnya ada karena di izin LH-nya (lingkungan hidup) juga sudah ada namanya PT-nya untuk ekspolitasi pasir. Tapi kalau dia mau bekerja harus terpenuhi SIKKR-nya itu, kalau belum terpenuhi SIKKR itu belum bisa melakukan reklamasi dan penyedotan," kata Kabid Lalu Lintas Laut KSOP Banten, Hotman Sidjabat kepada wartawan, Kamis (4/7/2019).

Selain rencana pengerukan pasir laut, dalam izin yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten tertulis ada izin reklamasi untuk kepentingan pengerukan dan penyedotan. Lahan reklamasi nantinya digunakan sebagai penampung pasir dari laut ke darat.

Belum diketahui pasti di mana wilayah penyedotan pasir tersebut. Namun, wilayah pengerukan pasir harus lebih dari 13 mil dari garis pantai di Banten.

Kapal yang akan mengeruk pasir laut didatangkan dari luar negeri. Nantinya, kapal itu akan menyedot pasir kemudian ditransfer ke darat menggunakan pipa.

"Dia disedot dulu pakai kapal, dari kapal ke darat pakai pipa ke darat, kemudian pakai penampungan air, dari situ baru nyebar," ujarnya.

Pengerukam pasir laut kemungkinan dilakukan tahun ini, tapi surat izin pengerukan masih digodok di Kemenhub.

Warga Cilegon sebelumnya menolak adanya rencana pengerukan pasir dari laut Banten. Warga takut jika pengerukan pasir dilakukan akan berimbas pada "marahnya" Gunung Anak Krakatau.

"Tentu ini kompetensinya ahli geologi, tetapi tentunya mudah-mudahan ketika kami ambil samplimg karena tsunami 22 Desember kemari. Itu kan bukan karena gerakan lempengan yang biasanya tsunami terjadi, tapi karena hasil kajiannya dari erpusi Anak Krakatau yang kemudian longsor," kata salah seorang warga, Rebudin.(MI/RMI/HRU)

NASIONAL
Transmisi 150 kV Pangkalan Brandan–Langsa Pulih, Sistem Listrik Aceh Kembali Terhubung dengan Sumatra

Transmisi 150 kV Pangkalan Brandan–Langsa Pulih, Sistem Listrik Aceh Kembali Terhubung dengan Sumatra

Senin, 29 Desember 2025 | 18:26

Jaringan transmisi listrik bertegangan 150 kilovolt Pangkalan Brandan–Langsa akhirnya kembali beroperasi setelah sebelumnya terdampak bencana.

PROPERTI
Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Selasa, 23 Desember 2025 | 10:50

Dalam rangka ikut meramaikan liburan akhir tahun, Paramount Gading Serpong menghadirkan berbagai ornamen tematik dan instalasi dekoratif khas Natal yang tersebar di kawasan hunian serta area komersial,

KOTA TANGERANG
Pemkot Tangerang Bakal Bentuk Tim Pemantau Perusahaan untuk Terapkan UMK Rp5,39 Juta

Pemkot Tangerang Bakal Bentuk Tim Pemantau Perusahaan untuk Terapkan UMK Rp5,39 Juta

Senin, 29 Desember 2025 | 19:38

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memastikan penerapan Upah Minimum Kota Tangerang 2026 akan dikawal secara menyeluruh setelah besaran upah ditetapkan sebesar Rp5.399.045 dan mulai berlaku per 1 Januari 2026.

HIBURAN
Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Kamis, 25 Desember 2025 | 11:35

Sejumlah pusat perbelanjaan besar di wilayah Tangerang memutuskan membatalkan pesta kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026. Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap masyarakat di Sumatera

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill