Connect With Us

Hujan Mengguyur Jabodetabek Seharian? Ini Penyebabnya

| Jumat, 19 Januari 2024 | 19:40

Ilustrasi hujan lebat. (Istimewa / @TangerangNews.com)

TANGERANGNEWS.com- Sejumlah wilayah di Jabodetabek diguyur hujan berintensitas sedang dalam kurun waktu cukup panjang pada Jumat, 19 Januari 2024.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan hujan tersebut disebabkan karena faktor Siklon Tropis Anggrek yang terpantau berada di Samudera Hindia Barat Daya dengan kecepatan maksimum 40 knot dan tekanan udara minimum kisaran 996 hPa bergerak ke arah Barat Daya.

Selain itu, terdapat juga Bibit Siklon Tropis 99S yang terpantau di Daratan Australia bagian Utara, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 992 hPa bergerak ke arah Barat.

Hal senada juga disampaikan oleh Klimatolog di Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfera dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin.

"Pergerakan badai Siklon Anggrek dan Vorteks Borneo menciptakan Angin kencang di sejumlah wilayah di Indonesia," ujar Erma melalui akun X pribadinya, @EYulihastin.

Dijelaskan Erma, Vorteks Borneo (BV) merupakan sistem badai skala besar yang menjadi salah satu pemicu cuaca ekstrem berupa angin kencang merata dan hujan squall line yang melanda hari ini.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi dari BMKG Guswanto menyatakan peningkatan intensitas curah hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga pekan depan.

Hal itu dikarenakan menguatnya aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin sehingga dapat menyebabkan adanya peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.

Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) juga tampak aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan.

Ditambah, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah yang disebabkan oleh adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan di Samudra Pasifik tenggara Papua.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan," katanya.

KAB. TANGERANG
1.860 Botol Miras untuk Pesta Tahun Baru 2026 Digilas di Mapolresta Tangerang

1.860 Botol Miras untuk Pesta Tahun Baru 2026 Digilas di Mapolresta Tangerang

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:04

Polresta Tangerang memusnahkan sebanyak 1.860 botol miras hasil sitaan dari berbagai toko minuman yang diduga dijual untuk pesta Tahun Baru 2026.

BISNIS
Pikat Korea Selatan, ROKA Collection Cetak Omzet Ratusan Juta di Seoul Design Festival 2025

Pikat Korea Selatan, ROKA Collection Cetak Omzet Ratusan Juta di Seoul Design Festival 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 21:03

-Produk kriya rotan asal Indonesia kembali membuktikan kualitasnya di panggung internasional. Brand lokal ROKA Collection sukses mencuri perhatian dalam ajang bergengsi Seoul Design Festival 2025 yang berlangsung pada 12–16 November 2025 di Seoul

KOTA TANGERANG
10 Pos Pantau Disiagakan di Tangerang, Hadang Truk Tambang Nekat Melintas saat Nataru

10 Pos Pantau Disiagakan di Tangerang, Hadang Truk Tambang Nekat Melintas saat Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:19

Demi menjamin kenyamanan masyarakat yang merayakan momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Polres Metro Tangerang Kota resmi memperketat pengawasan jalur darat.

HIBURAN
Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Kamis, 25 Desember 2025 | 11:35

Sejumlah pusat perbelanjaan besar di wilayah Tangerang memutuskan membatalkan pesta kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026. Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap masyarakat di Sumatera

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill