Connect With Us

Penerimaan Daerah Banten Turun Gara-gara Opsen Pajak Kendaraan Bermotor

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 29 April 2025 | 09:04

Ilustrasi surat-surat kendaraan bermotor. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan penerimaan asli daerah (PAD) wilayahnya mengalami penurunan akibat kebijakan opsen pajak kendaraan bermotor.

Andra menyampaikan, hingga 25 April 2025, realisasi PAD Banten baru mencapai Rp1,43 triliun atau 17 persen dari target Rp8,31 triliun. 

Sementara pendapatan dari transfer daerah sudah terealisasi sebesar Rp802,61 miliar atau 23,32 persen dari target Rp3,44 triliun. Sedangkan untuk pendapatan lain-lain yang sah, belum ada realisasi dari target Rp6,43 triliun.

"Jadi realisasi APBD 2025 per 25 April 2025 total pendapatannya baru 19,84 persen (Rp 2,23 triliun) dari target Rp 11,76 triliun. Ini turun dari target karena sejak pemberlauan opsen pajak 2025," kata Andra Soni saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Jakarta, Senin, 28 April 2025 dikutip dari CNBC Indonesia.

Menurut Andra, ketergantungan Banten terhadap PAD sangat besar, dan sebagian besar sumbernya berasal dari pajak kendaraan bermotor dengan rasio kemandirian Provinsi Banten mencapai 70,69 persen. Artinya, sebagian besar pembiayaan berasal dari PAD, khususnya pajak kendaraan bermotor.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab turunnya penerimaan pajak kendaraan bermotor adalah karena masyarakat Banten kini lebih memilih membeli kendaraan baru di Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yang tidak memberlakukan opsen pajak.

"Perbedaannya adalah DKJ enggak ada opsen, kemudian marketnya sama, jadi hari ini lebih banyak orang beli kendaraan bermotor mengarah ke DKJ karena mereka enggak ada opsen," ujar Andra.

Selain itu, Andra juga menyoroti skema Dana Bagi Hasil (DBH) yang dinilai belum optimal untuk Banten. Meskipun Banten termasuk lima besar provinsi penyumbang investasi nasional, banyak perusahaan justru melaporkan pajaknya di DKJ, bukan di Banten, sehingga DBH lebih banyak dinikmati DKJ.

"Ini hampir sama kejadian di Jawa Barat," katanya.

Oleh karena itu, Andra menyampaikan perlunya regulasi baru agar pemerintah daerah yang menjadi lokasi investasi dapat menikmati hasil pajak dari aktivitas ekonomi tersebut, seperti DBH, PPh 21, dan PPh 25.

"Jadi mohon ada sebuah regulasi yang memungkinkan untuk pemerintah yang dilaksankan investasi di wilayahnya, DBH, PPh 21, dan PPh 25 nya bisa dinikmati pemdanya," pungkas Andra.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

NASIONAL
Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:58

Pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI akhirnya menyetujui besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi sebesar Rp54.193.807 per jamaah.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill