Yuk Liburan, 5 Tempat Wisata Promo Diskon Spesial HUT ke-80 RI di Tangerang
Rabu, 13 Agustus 2025 | 14:35
Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia semakin meriah dengan berbagai promo menarik dari sejumlah tempat wisata di Tangerang.
TANGERANGNEWS.com- Di tengah teriknya puncak musim kemarau, banyak orang beranggapan risiko terkena demam berdarah menurun karena minimnya genangan air.
Padahal, kondisi udara panas dan kering justru mempercepat siklus hidup nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue, sehingga potensi penularan meningkat.
Hal ini menjadi perhatian serius karena kasus demam berdarah dengue (DBD) tengah mengalami lonjakan di banyak daerah.
Di Kota Serang, Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan mencatat 311 kasus DBD sepanjang tahun 2023.
Meski angkanya tampak kecil, secara nasional, laporan Kementerian Kesehatan pada Juni 2024 menyebutkan bahwa dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, sebanyak 174 kabupaten/kota di 28 provinsi melaporkan kematian akibat DBD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Bethsaida Hospital Serang dr. Arnadi Taslim, Sp.PD, FINASIM menjelaskan, Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Virus ini terdiri dari empat serotipe, yakni DENV-1 hingga DENV-4, yang tidak saling memberikan kekebalan. Artinya, seseorang yang pernah terkena satu serotipe masih bisa tertular serotipe lainnya dengan risiko gejala lebih berat.
“Musim kemarau sering membuat masyarakat lengah, padahal justru pada saat inilah nyamuk berkembang lebih cepat dan tidak terdeteksi,” jelas dr. Arnadi.
Gejala DBD biasanya muncul dalam kurun waktu 4 hingga 10 hari setelah tergigit nyamuk pembawa virus.
Pasien umumnya mengalami demam tinggi secara mendadak, nyeri kepala dan di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, muncul ruam kemerahan, serta bisa disertai mimisan, gusi berdarah, atau bintik merah di kulit.
Penyakit ini memiliki tiga fase, yakni demam, kritis, dan pemulihan. Fase kritis yang berlangsung pada hari ketiga hingga keenam menjadi masa paling berisiko. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, komplikasi seperti syok dengue, perdarahan, dan gagal organ dapat terjadi.
Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Penanganan hanya bersifat suportif dengan menjaga kestabilan cairan tubuh dan mengontrol gejala.
Namun, DBD dapat dicegah dengan langkah sederhana seperti menggunakan lotion anti-nyamuk, mengenakan pakaian tertutup, menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air).
Selain itu, vaksinasi dengue juga bisa menjadi pilihan pencegahan yang dianjurkan sejak usia enam tahun.
“Sebenarnya, proses pencegahan adalah langkah yang paling penting dalam penanganan penyakit DBD, namun pasien tidak jarang terlambat menyadarinya,” ujar dr. Arnadi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pencegahan dan penanganan demam berdarah, Bethsaida Hospital Serang menyediakan layanan medis lengkap yang mencakup pemeriksaan, perawatan intensif, hingga layanan vaksinasi DBD.
Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya memastikan, seluruh proses dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman dengan pendekatan yang menyeluruh.
“Kami memahami bahwa demam berdarah bisa datang secara tiba-tiba dan menimbulkan kekhawatiran besar, terutama di musim kemarau seperti sekarang. Karena itu, kami di Bethsaida Hospital Serang menyediakan layanan yang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan seperti vaksinasi,“ katanya.
Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia semakin meriah dengan berbagai promo menarik dari sejumlah tempat wisata di Tangerang.
Jajaran Polsek Ciputat Timur berhasil menghalau gerombolan pelajar yang menumpng truk diduga untuk mengikuti aksi unjuk rasa ke Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 25 Agustus 2025, sekitar pukul 16.35 WIB.
Ajang lari Ekbispar Banten 5K Spirit of Jawara mulai membuka pendaftaran gelombang awal atau early bird pada Senin 25 Agustus 2025.