TANGERANGNEWS.com-Data Badan Pusat Statistik Provinsi Banten membeberkan jumlah penduduk miskin Provinsi Banten pada periode Maret 2025 mencapai 772,78 ribu orang atau 5,63 persen.
Jumlah tersebut turun sekitar 4,7 ribu orang atau 0,07 persen dari total 777,49 ribu orang atau 5,70 persen pada September 2024.
Data tersebut berdasarkan Resmi Statistik No. 35/07/36/Th. XIX, 25 Juli 2025, yang dirilis BPS Provinsi Banten.
Dalam data BPS disebutkan juga penurunan penduduk miskin turut didorong oleh inflasi yang terkendali dan pertumbuhan pada industri pengolahan.
Pada periode ini, angka garis kemiskinan pengeluaran rumah tangga di Provinsi Banten sebesar Rp3.571.692. Sedangkan Garis Kemiskinan per kapita mencapai Rp684.232.
Rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Banten memiliki anggota rumah tangga sebanyak 5,22 orang.
Garis kemiskinan untuk kebutuhan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan, setara 2.100 kalori per kapita per hari pada 52 jenis komoditi.
Sedangkan garis kemiskinan untuk kebutuhan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok bukan makanan lainnya.
Di perkotaan mencapai 51 jenis komoditi bukan makanan. Sedangkan di pedesaan mencapai 47 jenis komoditi bukan makanan.
Peran komoditas pangan mencapai 73,01 persen dalam angka garis kemiskinan. Jenis komoditas makanan itu antara lain beras, telur ayam ras, rokok filter, dan kopi bubuk instan.
Sedangkan komoditas bukan makanan antara lain perumahan, bensin, pendidikan, listrik, serta perlengkapan mandi.
Paska pandemi Covid-19, tren penurunan angka kemiskinan di Provinsi Banten terus terjadi sejak periode Maret 2023.
Dari 6,24 persen pada periode September 2022, turun menjadi 5,63 pada periode Maret 2025.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2025 sebesar 5,58 persen. Dibanding September 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebanyak 21,4 ribu orang.
Sementara itu, persentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2025 sebesar 5,89 persen. Jumlah tersebut menurun sebanyak 26,1 ribu orang, dibanding tahun lalu.
BPS Provinsi Banten mencatat, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2024-Maret 2025.
Pertama, terjadi penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada periode Februari 2024– Februari 2025 sebesar 0,38 persen poin. Kedua, inflasi y-o-y pada periode Maret 2024–Maret 2025 terkendali sebesar 0,70 persen.
Ketiga, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada Triwulan III Tahun 2024 (y-o-y) sebesar 4,61 persen dan Triwulan I Tahun 2025 (y-o-y) sebesar 5,48 persen.
Keempat, industri pengolahan baik secara q-to-q dan y-o-y tumbuh secara positif, yaitu sebesar 0,61 persen dan 4,51 persen.