TANGERANGNEWS.com- Banyak orang belum menyadari obesitas bukan hanya persoalan berat badan semata. Obesitas merupakan penyakit kronis yang serius dan dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi medis.
Dokter spesialis gizi klinis di Bethsaida Hospital Serang dr. Beta Novianti Kusuma Ningrum, Sp.GK menjelaskan, penyakit yang biasa menjangkit orang dengan obesitas antara lain diabetes melitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, stroke, serta gangguan hormonal dan metabolik lainnya.
"Obesitas merupakan kondisi medis yang kompleks, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup yang tidak seimbang, stres, gangguan metabolik, hingga faktor genetik," beber dr. Beta Novianti.
Dijelaskannya, obesitas adalah kondisi kronis yang ditandai oleh penumpukan lemak tubuh secara berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisiologis tubuh normal.
Penumpukan lemak, terutama lemak di daerah perut, dapat menyebabkan gangguan hormon insulin (resistensi insulin), peradangan sistemik, dan stres oksidatif.
Kondisi ini mempengaruhi fungsi organ-organ vital seperti pankreas, jantung, dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis.
"Penanganannya harus mencakup perubahan gaya hidup secara menyeluruh, meliputi pengaturan pola makan dengan komposisi gizi seimbang, olahraga teratur, kualitas tidur yang baik, mengelola stres secara proaktif, serta pengendalian perilaku makan seperti mengenali rasa kenyang dan waktu makan yang tepat," tambah dr. Beta.
Lebih lanjut, dr. Beta menyampaikan, banyak pasien datang dengan keluhan seperti mudah lelah, peningkatan kadar gula darah, atau tekanan darah yang tidak stabil dan setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, masalah-masalah tersebut seringkali berkaitan erat dengan berat badan berlebih.
Penanganan obesitas yang komprehensif tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga bertujuan untuk menurunkan risiko komplikasi metabolik dan kardiovaskular jangka panjang.
Langkah-langkah medis yang dapat dilakukan dalam penanganan obesitas meliputi konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinis untuk panduan nutrisi yang sesuai, pemeriksaan komposisi tubuh untuk mengetahui persentase lemak, massa otot, serta kadar cairan tubuh, dan tes laboratorium untuk mendeteksi gangguan metabolik atau hormonal.
Selain itu, pemantauan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang menjadi indikator awal dalam menilai risiko penyakit jantung dan metabolik.
Langkah lainnya adalah penyusunan terapi gizi medis yang dirancang khusus untuk membantu pasien mencapai berat badan ideal dan mengontrol kadar gula dan lemak darah.
Pada kondisi tertentu, intervensi medis lanjutan seperti obat penurun berat badan, pemasangan balon intragastrik, atau bedah bariatrik juga bisa dipertimbangkan.
Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya menambahkan, tingginya angka obesitas dan penyakit metabolik di masyarakat memerlukan peran fasilitas kesehatan dalam memberikan edukasi dan penanganan yang tepat menjadi sangat penting.
Oleh karena itu, Bethsaida Hospital Serang menghadirkan Klinik Gizi Klinis sebagai bentuk komitmen dalam mendampingi pasien membangun gaya hidup sehat secara medis.
"Klinik Gizi kami dilengkapi fasilitas pemeriksaan lengkap dan ditangani oleh dokter spesialis berpengalaman. Fokus kami bukan hanya menangani obesitas, tapi juga membantu pasien memahami cara hidup sehat yang bisa diterapkan jangka panjang," kata dr. Tirtamulya.