PBB Desak Investigasi Penanganan Demonstrasi di Indonesia
Selasa, 2 September 2025 | 12:30
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
TANGERANGNEWS.com-Sebanyak 14 organisasi pemuda lintas iman dari seluruh Provinsi Banten menggelar deklarasi bersama untuk menolak segala bentuk penyebaran isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), dalam aksi unjuk rasa dan kegiatan publik lainnya.
Deklarasi ini digelar dalam sebuah pertemuan lintas komunitas di Vihara Siddharta, Kecamatan Pondok Aren, kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu 3 September 2025.
Hal ini menjadi sorotan karena membawa pesan damai serta toleransi di tengah meningkatnya tensi sosial menjelang tahun politik.
Dengan mengusung tema "Saling Jaga," para perwakilan organisasi menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan.
Mereka menyadari bahwa penyalahgunaan aksi unjuk rasa untuk menyebarkan ujaran kebencian bernuansa SARA bisa merusak kerukunan dan mengancam stabilitas daerah.
“Kami para pemuda lintas Iman di Banten sepakat, aksi damai harus tetap damai. Jangan sampai disusupi kepentingan yang memecah belah bangsa,” tegas Samtha Putra, Ketua DPD Gemabudhi Banten.
Deklarasi ini dihadiri oleh tokoh lintas agama, aparat keamanan, dan sejumlah aktivis masyarakat sipil. Masing-masing organisasi menandatangani piagam komitmen untuk:
1. Mendorong pemerintah daerah dan DPRD mendengar aspirasi rakyat.w
2. Menolak tindakan provokatif, kekerasan, dan aksi anarkis.
3. Mengecam diskriminasi serta kekerasan terhadap kelompok minoritas.
4. Menolak narasi kebencian berbasis SARA.
5. Mendukung TNI-Polri bersikap profesional dan humanis dalam menjaga keamanan.
6. Mengajak seluruh elemen masyarakat saling menjaga dan membangun solidaritas lintas iman.
Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama, menegaskan komitmen spiritual dan moral untuk menjaga kedamaian Banten dan persatuan Indonesia.
Melihat eskalasi penggunaan isu SARA menjelang agenda politik kerap meningkat, terutama melalui media sosial. Deklarasi ini diharapkan menjadi contoh bagi provinsi lain agar pemuda tidak menjadi alat politik identitas.
“Langkah ini luar biasa. Ini bukti bahwa pemuda Banten bukan hanya peduli, tapi juga aktif menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Rahmat Putra Maulana, siswa SMK Islamiyah yang dipercaya sebagai Komandan Pasukan 17, menjalankan tugas mulia itu ketika tengah berduka atas ayahnya yang meninggal dunia, sehari sebelum ia dikukuhkan.
Rincian slip gaji beserta sederet tunjangan fantastis DPR belakangan viral di media sosial. Publik pun naik darah.