Connect With Us

Ini Kronologis Sementara Pembunuhan Pacul dalam Kemaluan di Tangerang

Denny Bagus Irawan | Minggu, 15 Mei 2016 | 21:00

Lokasi Pembunuhan Enno Parinah di Kosambi, Teluknaga, Kabupaten Tangerang. (@TangerangNews / Raden Bagus Irawan)

TANGERANG-Petugas kepolisian akhirnya mendapati keterangan terduga pembunuh Enno Parinah,18, yang kemaluannya dimasukkan pacul di Kosambi, Kabupaten Tangerang saat berada di dalam mess-nya.

Terduga diketahui bernama Rahmat Alim pelajar SMP yang masih berusia 15 tahun, warga Gang Mushola Mustaddin, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

Korban dengan terduga baru kenal kurang lebih satu bulan.  Kemudian pada malam kejadian, Kamis (12/5/2015) sekitar pukul 23.30 WIB, tersangka dan korban sepakat janjian untuk bertemu di kamar korban yakni di mess PT. Polita Global Mandiri.

Setelah bertemu, keduanya pun bercumbu. Namun, saat itu Rahmat ingin menyetubuhi korban. Ajakan tersebut ditolak oleh korban karena korban takut hamil.

Mendengar itu, Rahmat kesal, kemudian dia keluar dari kamar korban.  Pada keterangan Rahmat menuturkan, ketika dia keluar dari kamar korban, dirinya bertemu dengan dua orang pria, yang berinisial RA dan IH.

Dirinya lalu ditanya. “Ngapain loh di sini, lu pacarnya Indah emang,” ujar Rahmat menirukan omongan salah seorang dari RA dan IH.  Indah, kata Rahmat, adalah nama lain atau nama alias dari korban.

Kemudian Rahmat menjawabnya. “Bukan bang, saya bukan pacarnya,” aku Rahmat.  

Menurut Rahmat, tiba-tiba saat itu Rahmat diajak kedua orang tersebut ke dalam kamar korban. “Mungkin mau mastiin,” kilah Rahmat.

Selanjutnya,  begitu masuk, pria yang berinisial IH langsung mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal dan menyuruh Rahmat mencari pisau di dapur.

Karena di dapur tidak ada pisau, selanjutnya Rahmat keluar kamar dengan maksud mencari benda lain selain pisau, kemudian Rahmat melihat cangkul yang berada tidak jauh dari kamar korban.

Kemudian Rahmat  mengambil cangkul tersebut dan kembali lagi ke kamar korban.

Saat itu, kata Rahmat,  sampai di dalam kamar dengan membawa cangkul, Rahmat melihat orang yang berinisial IH masih mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal. Sedangkan orang yang berinisial RA memegangi kaki korban.

Selanjutnya IH menyuruh Rahmat untuk memukulkan cangkul tersebut kepada korban, dan dirinya menuruti perintah IH memukulkan cangkul tersebut ke korban dan mengenai bagian wajah korban.

Rahmat  sempat keluar karena geli melihat kondisi korban berlumuran darah. Namun Rahmat kembali masuk untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.  

Melihat korban masih bernafas. Rahmat yang  masih kesal dengan perlakuan korban yang menolak diajak berhubungan badan, langsung menggigit payudara korban sebelah kiri hingga membekas.

Setelah korban tidak berdaya, kemudian RA menyuruh Rahmat untuk memegangi kaki korban sebelah kanan dan membukanya.
Setelah posisi korban mengangkang, selanjutnya RA menancapkan gagang cangkul tersebut ke kemaluan korban hingga korban meninggal dunia. Kemudian, Rahmat merampok ponsel  milik korban.

BANTEN
Penyaluran Program Sekolah Gratis Banten Tahap II Ditargetkan Rampung Akhir September 2025

Penyaluran Program Sekolah Gratis Banten Tahap II Ditargetkan Rampung Akhir September 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:07

Gubernur Banten Andra Soni memastikan percepatan penyaluran Program Sekolah Gratis untuk tahap kedua yang ditarget akan rampung pada akhir September 2025.

BANDARA
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Minggu, 14 September 2025 | 21:11

Dalam rangka ulang tahun Commuterline yang ke-17, KAI Commuter memberikan diskon sampai Rp17.000 untuk semua relasi perjalanan menuju maupun dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill