Tantangan Berat! Carlos Pena Akui Kualitas Pemain Asing Bhayangkara, Minta Persita All Out
Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:32
Pendekar Cisadane dihadapkan pada ujian sesungguhnya di pekan ke-11 BRI Super League 2025/26.
TANGERANGNEWS.com-Rangkaian kegiatan Festival Kesenian Tradisional Tangerang dan pasar rakyat yang dihelat Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Kabupaten Tangerang sejak Sabtu (4/11/2017) di Mardi Gras, Citra Raya, Panongan, ditutup dengan diskusi publik, Kamis (30/11/2017).
Diskusi bertajuk 'Kabupaten Tangerang dalam Bingkai Budaya dan Dekadensi Moral' itu berlangsung di sport center Citra Raya.
Lima narasumber didaulat dalam diskusi tersebut, yakni Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang Yusrizal, Kasat Resnarkoba Polresta Tangerang Kompol Sukardi, Kabid Kebudayaan dan Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) M Mahfuh, Kasie Kesiswaan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Chairil Apriliana, dan Ketua Taman Baca Masyarakat Kabupaten Tangerang Andri Gunawan.
BACA JUGA : Anggota Komisi IX Ajak Masyarakat Mewaspadai Peredaran Narkoba di Banten
BACA JUGA : Hexymer & Tramadol Menjadi Tren Baru Penyalahgunaan Narkoba di Tangerang
Yusrizal mengatakan, gerakan literasi di Kabupaten Tangerang perlu ditumbuhkembangkan. Pihaknya, melalui perpusatakaan dan taman bacaan masyarakat terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Karena menurutnya, budaya membaca masyarakat di Kabupaten Tangerang masih rendah, terlebih saat ini gadget dan media sosial terlanjur merangsek ke tengah masyarakat.
"Budaya membaca ini sangat penting karena membaca harus menjadi peradaban," ujarnya.
Sementara Kompol Sukardi merasa prihatin dengan tingkat penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda. Dijelaskannya, dari serangkaian kasus yang berhasil diungkapnya, sebagian besar pelaku adalah dari kalangan anak muda.
Ia menegaskan, soal narkoba harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama dari aspek pencegahan. Pasalnya yang menjadi tren saat ini adalah penggunaan obat keras berupa Hexyner dan tramadol.
Kedua jenis obat keras itu sangat mudah didapatkan karena harganya yang relatif murah dibandingkan narkoba. "Penggunanya sebagian besar adalah kalangan remaja usia sekolah," katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk membentengi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, karena merusak generasi penerus bangsa. "Kalau ada penyalahgunaan narkoba segera laporkan ke kami," tambahnya yang juga berbagi nomor ponsel kepada peserta.
Widi Hatmoko, Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan, rangkaian festival dan pasar rakyat digelar berangkat dari keprihatinan Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang dengan kondisi geliat kesenian di kota 1001 industri.
"Kegiatan ini juga sekaligus sebagai pemetaan kelompok kesenian mana saja yang masih ada di Kabupaten Tangerang," ujarnya.
Ia berharap, pasca kegiatan itu, Pemkab Tangerang benar-benar memperhatikan berbagai komunitas kesenian yang ada, karena dari sisi peluang, semestinya kesenian di Kabupaten Tangerang bisa berkembang.
"Sekarang tinggal difasilitasi oleh pihak Pemkab Tangerang, karena disini banyak peluang untuk mengembangkan kesenian," tukasnya.
Kegiatan itu juga dibuka dan ditutup dengan penampilan Tari Cukin sebagai tarian khas Kabupaten Tangerang.(RAZ/HRU)
Pendekar Cisadane dihadapkan pada ujian sesungguhnya di pekan ke-11 BRI Super League 2025/26.
TODAY TAGBerdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.
Memahami cara membaca candlestick adalah keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap trader, terutama mereka yang terjun ke dalam dunia trading futures.
Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews