Connect With Us

Ibu dan Anaknya Ditahan RSUD

| Selasa, 27 April 2010 | 09:14

RSUD Kabupaten Tangerang terbakar, tampak sejumlah keluarga pasien sedang mengamati aksi petugas pemadam kebakaran dalam memadamkan api. Akibat kebaran itu RSUD mengalami kerugian mencapai Rp1 miliar (tangerangnews / tangerangnews/rangga)


TANGERANGNEWS
-Lastri Listiani, 26, seorang ibu yang baru saja melahirkan terpaksa tidak bisa membawa pulang bayinya dari RSUD Kabupaten Tangerang karena tidak mampu membayar biaya persalinan.

Ayah si bayi, Abu bakar Musa, 29, yang hanya seorang pengangguran pun tidak berdaya dan hanya bisa meminta keringanan pembayaran kepada pihak RSUD.

Lastri, warga Kampung Cisauk, RT 02/04, Desa Situ Gadung, Kecamatan pagedangan, Kabupaten Tangerang ini melahirkan anak keduanya anaknya yang bernama Zulfikri Hakim dengan proses cesar di ruang Aster nomor 5 RSUD Tangerang pada Rabu (21/4).

Total biaya persalinannya sebesar  Rp 3,3 juta. Sebelumnya, suaminya telah mengupayakan pengurangan biaya dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (KTM) dari Kelurahan. Namun surat tersebut hanya untuk mengurangi biaya persalinan sebesar Rp 800 ribu.“Ternyata SKTM itu hanya bersifat bantuan sosial untuk mengurangi beberapa persen biaya rumah sakit, bukan untuk membebaskan total biayanya. Jadi sekarang biaya yang harus saya bayar sebesar Rp 2,5 juta,” ungkap Musa, ketika ditemui di RSUD Tangerang, Senin (26/4)

Karena hal itu, Lastri dan bayinya menjadi jaminan ditahan di RSUD selama 6 hari sejak melahirkan sampai biaya persalinan.

Musa mengungkapkan, dirinya pernah mengupayakan untuk membuat Jamkesmas. Namun pihak Puskesmas menolaknya dengan alasan pendaftaran untuk Jamkesmas baru bisa tahun depan. “Katanya untuk tahun ini Jamkesmas tidak dibuat lagi, jadi baru bisa tahun depan,” paparnya.Hingga kini, Musa masih berusaha agar bisa membawa istrinya pulang dari rumah sakit tersebut. Namun hingga kini masih terganjal oleh proses administrasi itu. Ia berhadap pihak RSUD memberikan kebijakan agar meringankan pembiayaan dengan cara dicicil. "Kalau bisa saya bayarnya dicicil. Yang penting anak dan istri saya bisa dipulangkan," ungkap Musa.

Sementara itu, Kepala Humas RSUD Tangerang Achmad Muchlis membantah jika pihaknya menahan Lastri dan anaknya dengan alasan tidak mampu membayar biaya perawatan. Menurutnya, jika pasien tidak memilii uang, pihak RSUD bisa membantu pasien dengan syarat harus memiliki Kartu Mulituguna, Jamkesmas atau SKTM.“Kita tidak bermaskud untuk menahan pasien. Kita bisa membantu proses pembiayaan, namun harus melalui prosedur dengan menyerahkan surat-surat tersebut,” katanya.

Sampai saat ini, kata dia, karena SKTM tersebut baru diserahkan pasien ke rumah sakit tadi siang, jadi pihaknya sedang memproses untuk memberi surat pengantar ke Dinas Kesehatan agar ditindak lanjuti. “Jika semua prosedur sudah dilaksanakan maka biaya sepenuhnya akan ditanggung Pemerintah,” terang Muchlis.(rangga)

BANDARA
Artis Jonathan Frizzy Sudah 6 Kali Pesan Vape Isi Obat Keras ke Bandar di Malaysia

Artis Jonathan Frizzy Sudah 6 Kali Pesan Vape Isi Obat Keras ke Bandar di Malaysia

Selasa, 6 Mei 2025 | 16:21

Artis Jonathan Frizzy (JF) alias Ijonk diketahui sudah 6 kali memesan cartridge vape berisi obat keras jenis etomidate langsung kepada bandar di Malaysia.

MANCANEGARA
Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 | 12:19

Indonesia berpotensi terdampak secara ekonomi jika konflik antara India dan Pakistan terus berlanjut. Salah satu sektor yang diperkirakan akan terkena imbasnya adalah ekspor batu bara, yang selama ini menjadi komoditas andalan

AYO! TANGERANG CERDAS
Dana Program Sekolah Swasta Gratis Disalurkan ke Rekening Siswa, Segini Nominalnya 

Dana Program Sekolah Swasta Gratis Disalurkan ke Rekening Siswa, Segini Nominalnya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 12:28

Pemerintah Provinsi Banten akan menjalankan program sekolah gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SKh swasta mulai tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.

BISNIS
Daya Beli Lesu, Matahari Dikabarkan Akan Tutup 8 Gerai Sekaligus

Daya Beli Lesu, Matahari Dikabarkan Akan Tutup 8 Gerai Sekaligus

Jumat, 9 Mei 2025 | 11:58

Perusahaan ritel fesyen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) atau yang lebih dikenal dengan nama Matahari dikabarkan akan kembali menutup sejumlah gerainya dalam waktu dekat.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill