Agak sulit menentukan jumlah. Yang selama ini kita pakai adalah berdasarkan kelompok tani. Satu kelompok tani jumlahnya bervariasi, ada yang 50 orang ada yang kurang dari itu. Dalam luasannya ada 50 hektar ada 30 hektar. Sangat bervariasi.

Berapa sih lahan milik Pemda yang dapat dikelola petani?

Lahan milik Pemda ada 24 hektar, tersebar di wilayah Kampung Melayu, Sepatan 8 hektar, Mauk. Lahan-lahan ini dikelola oleh kelompok kelompok tani. lahan ini merupakan pembibitan. Lahan-lahan ini digunakan sebaga lahan pembenihan untuk cadangan benih jika terjadi bencana. Selebihnya sebagai konsumsi, seperti padi.

Bagaimana dengan kesiapan infrastruktur?

Saat ini sarana irigasi di lahan LP2B sangat memprihatinkan. Pasalnya, kita hanya bergerak di wilayah LP2B, padahal soal infrastruktur ini terkait juga dengan wilayah-wilayah diluar zona LP2B. disana ada kewenangan dinas lain, kewenangan Pemerintah Provinsi Banten bahkan ada kewenanngan pemerintah pusat. Untuk bisa mensingkronkan itu, sepertinya kita harus duduk bersama untuk menangani masalah ini. Sebab tanpa adanya air, pertanian tidak akan jalan. Salah satu penyebab ketersediaan air adalah adanya infrastruktur, baik irigasi primer mapun tersier.

Salah satu contoh, situ Cigarukgak, di Desa Patrasana yang luasnya mencapai 200 hektar. Situ ini adalah milik pemerintah pusat. Saat ini terbendung sekitar 1/4 persen. Padahal jika sudah terbendung seluruhnya, air dari danau ini bisa memenuhi kebutuhan bagi petani. Selain iu bisa menekan banjir serta tidak ada lagi cerita kekeringan.

Selain itu, perlu juga dibangun bendungan klep. Saat ini bendungan klep itu sudah ada di wilayah Serang, berbatasan dengan Muncung, Kronjo. Kelebihan bendungan klep itu, jika musim kering air bisa ditahan oleh bendungan ini, Jadi ketika air laut pasang, tidak masuk kepersawahan.

Di kabupaten Tangerang, karena tidak ada bendungan klep, berapa hektar sawah-sawah yang terkena air laut saat pasang, akibatnya, pada padi di sawah ini menjadi puso. Belajar dari itu, maka kita akan membangun dua atau tiga bendungan klep di wilayah Pantura. Titiknya sedang dimusyarahkan dengan Dinas Bina Marga.

Saat ini masih ada beberapa pintu-pintu air yang rusak hingga tidak terpakai, perlu secepatnya diperbaiki agar pasokan dan pengaturan air ke lahan-lahan pertanian dapat dilakukan. Pada umumnya, pertanian di kabupaten Tangerang tadah hujan dan irigasi. 

Tadah hujan ada di wilayah barat dan selatan, sedangkan irigasi ada di wilayah utara seperti di Sukadiri sampai Kronjo. Cakupannya lebih luas mencapai 13.000 hektar lebih.

Kita juga bisa memanfaatkan pemerintahan desa, karena pemerintahan desa punya anggran dana desa (ADD). Lewat ADD ini bisa dimanfaatkan untuk perbaikan saluran-saluran cacing (kecil), juga bisa digunakan mengadaan alsintan, traktor. Dan itu diperbolehkan dalam aturan. Jika ADD itu bisa digunakan seperti itu, ini bisa menjawab persoalan pangan di desa.

Selama ini bagaimana koordinasnya di instansi terkait di Kabupaten Tangerang?

Selama ini baik. Programa Tangerang Mantap berada di Dinas Pertanian. Kendati demikian, butuh koordinasi yang sangat solid dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Artinya setiap OPD harus fokus pada tugas masing-masing dalam program Tangerang Mantap ini. 

Program Tangerang mantap ini berjalan dari 2018 hingga2023. Apakah ada capaian target setiap tahunnya?

Ada. Hasil pertanian Kabupaten Tangerang tidak akan mungkin memenuhi kebutuhan pangan 3,4 juta warganya, untuk itu ada beberapa upaya yang dilakukan seperti memanfaatkan wilayah tetangga yang surplus beras seperti Lebak, Pandeglang dan Serang untuk memasok ke Kabupaten Tangerang.

Selain itu, kita juga membuat lumbng-lumbung pada di dedsa-desa. saat ini 64  lumbung padi. satu lumbung dapat menyimpang 2,5 ton gabah kering.

Masyarakat kita masih kurang sadar menanam sayur mayur. Grafiknya, produksitivitas padi kurang karena memang prduktivitasnya. Daging kita surplus. buah-buahan kita kurang. Yang paling kurang lagi adalah sayur mayur.

Dalam lima tahun apakah progran tangerng manata ini mencapai target yang diharapkan?

Insyaaalah dapat tercapai, dengan didukung mentalitas dan profesionalisme. Dengan militansi para penyuluh dan petani, ditambah program program penujang seperti pelatihan-pelatihan dan program pembangunan infrastruktur yang ada, saya yakin bisa tercapai. (ADV)