Connect With Us

Sekolah Disegel, Siswa SDN Kramat 3 Belajar Disamping Kandang Bebek

| Jumat, 3 Juni 2011 | 18:26

Sekolah Dasar Negeri Kramat 3, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. (tangerangnews / dira)

 
TANGERANG-Tiga dari enam ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Kramat 3, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang disegel oleh ahli waris tanah sekolah tersebut. Bahkan tiga ruangan kelas itu dijadikan kandang bebek. Akibatnya, para siswa tidak bisa konsentrasi belajar belajar karena bau menyengat dari kandang bebek yang berada tepat disebelah kelas mereka.
 
Menurut Kepala Sekolah SDN Karamat 3 Dalyono Triwidagdo, 56, penyegelan sekolah ini dilakukan oleh pihak ahli waris tanah, yakni Otang dan Oleh sejak tahun 2000 lalu. Pasalnya tanah sekolah seluas 1500 meter persegi belum dibayar semua oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
 
“Sebelumnya Pemkab baru membayar tanah yang seluas 1000 meter persegi. Sedangkan yang 500 meter belum. Sampai sudah dibangun sekolah tanah tersebut belum juga diganti, akhrinya mereka menuntut pembayaran,” katanya, Jumat (3/6).
 
Dalyono menjelaskan, SDN Kramat 3 memilik tujuh ruangan yang terdiri dari enam ruangan kelas dan satu ruang kantor. Ahli waris tanah milik pak Eming ini awalnya menyegel semua kelas dengan mengucinya. Sehingga siswa mengungsi ke SDN Kramat 4 yang berjarak 2 kilometer dari SDN kramat 3.
 
Kemdian pada tahun 2004, Dalyono ditugaskan menjadi kepala sekolah di SDN Kramat 3 dan melalui kesepakatan dengan ahli waris akhirnya sekolah kembali dibuka, namun dengan syarat tiga kelas yang berdiri diatas lahan seluas 500 meter persegi yang belum dibayar Pemkan tetap disegel.
 
“Saya meminta ahli waris agar masalah sengketa tanah ini jangan sampai mengganggu siswa belajar. Hal itu disetujui sehingga sekolah kembali dibuka, namun yang boleh dibuka cuma tiga kelas dan satu kantor. Sedangkan tiga kelas lainnya tetap ditutup karena berdiri diatas tanah yang disengketakan,” ungkap Dalyono.
 
Sejak saat itu, sebanyak 162 siswa SDN Kramat 3 belajar bergantian di tiga ruangan kelas tersebut. Siswa kelas 1, 2, 5 dan 6 masuk pada pagi hari. Sedangkan pada sore harinya kelas digunakan siswa kelas 3 dan 4. “Kita membagi waktu belajar pagi dan sore Karena keterbatasan kelas,” terang Dalyono.
 
Namun masalah tak henti sampai disitu, tiga kelas yang disegel malah digunakan ahli waris untuk tempat beternak bebek. Ada sekitar 3000 bebek yang diternakkan. “Sejak digunakan menjadi kandang bebek, kondisi ruangan kelas menjadi rusak. Selain itu, pakan bebek seperti rajungan itu baunya sangat tidak enak dan sampai tercium ke ruangan kelas siswa. Saya khawatir akan kondisi kesehatan siswa kalau begini,” tambah Dalyono.
 
Dalyono berharap, Pemerintah Kabupaten Tangerang segera menyelesaikan masalah sengketa tanah tersebut agar siswa bias kembali belajar dengan tenang. “Masalahnya sih simple, ahli waris minta pembayaran tanah dilunasi, itu saja. Kita berharap perhatian Pemkab,” tuturnya.
 
Sementara itu ahli waris tanah, Otang mengatakan akan memperbolehkan kelas dibuka kembali jika Pemkab melunasi pembayaran sisa tanah tersebut. Sebelumnya, kata dia, tanah seluas 1000 meter persegi sudah dibayar Pemkab sebesar 100 juta. Ia mengaku menyegel sekolah karena tidak ada kejelasan Pemkab membayar sisa tanah yang yang digunakan utuk sekolah itu. “Kita cuma mau tanah yang 500 meter persegi ini dibayar dengan harga 500 ribu per meter,” ungkapnya.(RAZ)

KOTA TANGERANG
Bantu Pejuang Garis Dua, RSU Bhakti Asih Tangerang Buka Klinik Fertilitas dan Hypnobirthing

Bantu Pejuang Garis Dua, RSU Bhakti Asih Tangerang Buka Klinik Fertilitas dan Hypnobirthing

Jumat, 23 Mei 2025 | 20:17

Rumah Sakit Umum (RSU) Bhakti Asih, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, telah membuka layanan kesehatan baru, yakni Fertility Clinic dan Hypnobirthing.

MANCANEGARA
Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 | 12:19

Indonesia berpotensi terdampak secara ekonomi jika konflik antara India dan Pakistan terus berlanjut. Salah satu sektor yang diperkirakan akan terkena imbasnya adalah ekspor batu bara, yang selama ini menjadi komoditas andalan

BISNIS
Meski Sudah Diambil Alih, Shell Indonesia Pastikan SPBU Tetap Beroperasi Normal

Meski Sudah Diambil Alih, Shell Indonesia Pastikan SPBU Tetap Beroperasi Normal

Jumat, 23 Mei 2025 | 11:13

PT Shell Indonesia resmi mengumumkan pengalihan kepemilikan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.

BANTEN
PLN Banten Rawat Jaringan Tanpa Padamkan Listrik Lewat Program PDKB

PLN Banten Rawat Jaringan Tanpa Padamkan Listrik Lewat Program PDKB

Minggu, 25 Mei 2025 | 12:08

PLN UID Banten melalui program Sinergi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) ke-2 Tahun 2025, berhasil melakukan pemeliharaan jaringan listrik tanpa perlu melakukan pemadaman.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill