Connect With Us

Sadis! Satu Keluarga Membunuh Anggota Keluarga

| Jumat, 1 Juli 2011 | 17:45

Tersangka (tanerangnews / rangga)

TANGERANG-Satu keluarga terlibat dalam pembunuhan yang diduga tidak direncanakan. Ironisnya korban ternyata masih keluarganya sendiri. Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang Kompol Shinto Silitonga mengatakan, peristiwa itu terjadi di rumah keluarga Sarin, yang berlokasi di Kampung Daraham RT 04/04 Desa Jambe, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, pada Senin (6/6) lalu.   

 Menurut dia berawal dari korban bernama Madsari yang pulang dari menonton music dangdut di kampung tersebut  sekitar pukul 03.00 WIB.  Ketika sampai di rumah, korban ingin masuk tetapi seluruh pintu baik pintu belakang rumah dan depan terkunci. “Karena tidak dibukakan pintu, Madsari yang sedang mabuk kesal. Dia lalu menendang pintu rumah,” kata Shinto Silitonga, Jumat (01/07/2011).
 
Begitu dibukakan pintu, Madsari malah menendang pintu rumah bagian depan, padahal yang membukakan pintu adalah neneknya, sehingga neneknya terjatuh. Mendengar suara gaduh, seisi rumah keluarga Sarin terbangun. “Seisi rumah lalu marah dengan ulah Madsari. Tetapi korban malah tidak terima dimarahi, korban malah membanting televise hingga rusak,” terangnya.

Melihat ulah Madsari seperti itu, adik Madsari bernama Sulaiman berang. Sulaiman mendorong kakak kandungnya itu kedepan rumah. Sesampai di luar rumah, Hasan Basri adik bungsunya ikut kesal. Ketiga kakak adik itu pun berkelahi. Hasan Basri dan Sulaiman berhasil mengusai Madsari. “Hasan megang tangan korban, sedangkan Sulaiman membekap dari belakang. Korban lalu dihantam dengan batu bata pada tengkuknya,” kata Kasat.

Namun, Madsari masih melawan. Tidak lama datang ayah Madsari bernama Sarin. Korban kemudian dipukul lagi dengan batu bata oleh Sarin hingga tersungkur . Akibat pukulan tersebut Madsari tewas. Keluarga pun akhirnya panic dan malam itu juga Madsari dibawa ke kamar mandi untuk dimandikan kemudian dipasangi kain kafan. “Bahkan jenazahnya langsung di kubur di TPU Desa Jambe,” terang Kasat.

Setelah 20 hari dikubur , Saman, orangtua angkat Madsari mendengar kabar kalau Madsari yang terkenal sebagai preman kampong dan suka mabuk-mabukan  itu telah meninggal.

Saman kemudian mencaritahu dan menemukan keganjilan pada kasus kematian Madsari. Setelah itu, Saman menbuat surat laporan ke Polres Metro Kabupaten Tangerang, yang meminta agar polisi mengusut meninggalnya   korban. “Kami lalu melakukan penyelidikan hingga akhirnya membongkar makam Madsari. Setelah dilakukan autopsi, ternyata memang banyak luka robek ditubuh Madsari, terutama pada bagian kepala,” katanya.
 
Tak butuh waktu lama, dari hasil penyelidikan pelaku mengerucut pada keluarga korban dan polisi berhasil menangkap ketiga pelaku yang juga masih satu keluarga itu. “Ketiga pelaku ini telah melanggar pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Namun, memang tidak direncanakan,” terangnya.
Sarin orangtua korban sekaligus pelaku mengatakan,  dirinya tidak bermaksud untuk membunuh Madsari yang merupakan anak pertamanya itu. “Dia memang sering mengamuk di rumah, perabotan habis di rusak sama dia dan suka membuat resah warga kampong sini. Saya khilaf,” katanya. (DRA)

SPORT
Prediksi Skor Persita vs Bali United, Laga Terakhir Pendekar Cisadane di Liga 1

Prediksi Skor Persita vs Bali United, Laga Terakhir Pendekar Cisadane di Liga 1

Selasa, 30 April 2024 | 08:41

Persita Tangerang akan menjamu Bali United di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, pada Selasa, 30 April 2024, sore.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill