Connect With Us

Dua Kubu Bentrok, PT Power Steel Didemo

| Jumat, 29 Juli 2011 | 18:22

PT Power Steel Mandiri, di Milenium Industrial Estate, Blok A, Jalan KH Syech Nawawi, Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. (tangerangnews / rangga)

TANGERANG-Sekitar 350 masa ormas yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan mendemo PT Power Steel Mandiri (sebelumnya PT Sanex Steel Indonesia) yang terletak di Milenium Industrial Estate, Blok A, Jalan KH Syech Nawawi, Desa Budimulya, Kecamtan Cikupa, Kabupaten Tangerang, karena mencemari lingkungan sekitar, Jumat (29/7).

Mereka menuntut perusahaan pelebur baja tersebut untuk berhenhti beroperasi.
 
Namun, aksi tersebut ditolak oleh masyarakat sekitar pabrik dari Desa Budimulya. Mereka justru mendukung perusahaan pelebur baja tersebut untuk tetap beroperasi. Alasannya, sekitar 80 % karyawan di PT Power Steel Mandiri merupakan warga dari Desa Budimulya. Dukungan tersebut tidak hanya dilakukan oleh ibu-ibu dan anak-anak, tapi juga Kepala Desa setempat.

Menurut Sekjen Himpinan Pemdua Banten (HPB) Cabang Kabupaten Tangerang Adi Permana, berdasarkan hasil sidak BLHD Kabupaten Tangerang, PT Power Steel Mandiri telah terbukti melanggar AMDAL.

 Dari 10 tungku proses peleburan yang digunakan, empat dianatara-nya belum tercantum dalam izin AMDAL. “Tungku ini tidak seusai standar jadi menyebabkan terjadinya pencemaran udara,” katanya.
Adi mengungkapkan, pihak BLHD sudah memberikan surat teguran kepada perusahaan sebanyak dua kali. Namun, hal itu tidak diindahkan.

Untuk itu, pihaknya menuntut agar pimpinan perusahaan segera menghentikan produksi yang mengakibatkan terjadinya polusi udara dan turut bertanggung jawab untuk merehabilitasi lingkungan di sekitar perusahaan.
 
“Kami juga mendesak agar BLHD, Bupati Tangerang dan Kementrian Lingkungan  Hidup untuk bertindak tegas kepada PT Power Steel Mandiri yag telah terbukti melanggar izin AMDAL. Apabila tuntutan kami tidak direspon, maka kami akan memperkaraakan manajemen perusahaan secara pidana atau perdata,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Budimulya Kamsari menolak jika PT Power Steel Mandiri berhenti beroperasi. Menurutnya, perusahaan tersebut adalah aset dalam menunjang perekonomian warga setempat.

“Kalau perusahan ini dihentikan, warga mau kerja apa. Sekitar 1.000 orang warga kerja disini,” tuturnya. Asesiten Produksi PT Power Steel Mandiri Rio widodo menjelaskan, membuat saat ini tengah membuat cerobong asap dari Cina untuk memperbaiki masalah polusi. Terkait warga yang mendukung perusahaan, ia mengaku tidak berusaha melibatkan mereka.

“Warga yang datang sendiri ke sini. Kita sama sekali tidak melibatkan mereka. Mungkin karena mayoritas keluarga mereka kerja disini,” tuturnya.

Rio juga mengaku, bahwa perusahaan telah memberi konpensasi kepada warga terkait dampak dari polusi asap yang mencemari lingkungan. ”Sebelum terjadinya maslah ini, kita sudah berikan kompensasi berupa bantuan sembako dan pengobatan kepada warga,” tuturnya.(RAZ)

AYO! TANGERANG CERDAS
15 Siswa Siswi Kota Tangerang Dikirim ke Sekolah Rakyat

15 Siswa Siswi Kota Tangerang Dikirim ke Sekolah Rakyat

Senin, 7 Juli 2025 | 16:23

Program Sekolah Rakyat (SR) yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia (RI) mulai berjalan dan akan dimanfaatkan di berbagai wilayah, termasuk Kota Tangerang.

HIBURAN
Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19

Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.

PROPERTI
Verona Junction dan Sorrento Grande Diserahterimakan, Perkuat Magnet Bisnis Gading Serpong

Verona Junction dan Sorrento Grande Diserahterimakan, Perkuat Magnet Bisnis Gading Serpong

Senin, 7 Juli 2025 | 11:29

Paramount Land melakukan serah terima unit komersial Verona Junction dan Sorrento Grande West kepada konsumen. Kedua produk komersial ini menjadi bagian dari kawasan strategis yang dijuluki sebagai The Most Vibrant Commercial di Gading Serpong.

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill