TANGERANGNEWS.com-Sebuah tragedi mengerikan mengguncang ketenangan warga Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Jumat 17 Oktober 2025.
Seorang ayah berinisial A, 50, tewas secara tragis di tangan anak kandungnya sendiri, S, 30, dalam sebuah insiden yang dipicu oleh hal sepele, uang untuk membeli rokok.
Kekejian ini sontak membuat geger warga RT/17/04. Pelaku, yang diduga kuat mengidap gangguan jiwa kini telah diamankan polisi.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pelaku telah diamankan dalam kondisi tangan dan kaki terikat tali, diduga untuk mencegah pelaku mengamuk. Terlihat juga seorang warga duduk di samping pelaku menenangkannya.
Konblok Jadi Senjata Maut
Kapolsek Mauk AKP Subarjo membenarkan adanya dugaan pembunuhan keji tersebut. Meskipun pelaku telah diamankan tak lama setelah kejadian, polisi masih mendalami motif dan kronologi lengkap.
"Benar adanya dugaan pembunuhan. Motif awal diduga karena pelaku meminta uang rokok namun tidak diberi, lalu terjadi pertengkaran hingga pelaku memukul korban dengan paving block (konblok)," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Peristiwa mengerikan ini bermula dari permintaan S kepada ayahnya. Ketika permintaannya ditolak, emosi pelaku meledak. Konblok yang ditemukan di lokasi menjadi senjata yang merenggut nyawa sang ayah.
Pelaku Pernah Mengamuk, Masalah Ekonomi Hambat Pengobatan
Tragedi ini ternyata menyisakan kisah pilu terkait kondisi mental pelaku. Menurut keterangan Hidayat, salah seorang tetangga, pelaku (S) memang telah lama mengalami gangguan kejiwaan.
"Dulu, awal depresi itu dia suka ngamuk-ngamuk ke tetangga. Pernah sempat sembuh, tapi sekarang kambuh lagi dan malah membunuh ayahnya," tutur Hidayat.
Ia menambahkan, kondisi ekonomi keluarga diduga menjadi penghalang bagi pelaku untuk mendapatkan pengobatan rutin.
Saat ini, pihak kepolisian telah bergerak cepat. Selain olah TKP, evakuasi korban ke RSUD Balaraja untuk visum, dan pengamanan barang bukti, Kapolsek Subarjo menegaskan akan segera melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.
"Kami akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku untuk memastikan kondisi mentalnya secara medis. Proses penyelidikan akan terus berjalan untuk mengungkap tuntas kasus yang sangat memilukan ini," tutup Kapolsek.