TANGERANGNEWS.com-Petani di Kabupaten Tangerang kini terancam mengalami risiko gagal panen akibat perubahan cuaca ekstrem pada masa pancaroba.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Syaifullah menyebut bahwa kondisi cuaca yang tidak stabil membuat pemerintah daerah sulit mengambil langkah pencegahan yang tepat.
"Terkait dengan hal-hal kegagalan panen adalah hukum alam ya yang sama-sama kita tidak bisa prediksi," jelas Syaifullah, dikutip Rabu 22 Oktober 2025.
Belum Ada Pemetaan, Petani Berjuang Sendiri
Syaifullah menambahkan hingga kini, Dinas Pertanian belum melakukan identifikasi, analisis, maupun pemetaan terhadap area pertanian yang paling berpotensi terdampak gagal panen akibat perubahan iklim.
"Kalau gagal panen ini kan tergantung dengan cuaca. Kami belum berkoordinasi terkait dengan hal itu," jelasnya, mengindikasikan bahwa persiapan mitigasi belum menjadi prioritas utama di tengah masa pancaroba yang kritis.
Hanya Siagakan PPL Setelah Gagal Panen
Meskipun belum melakukan pemetaan, Syaifullah menyebutkan bahwa fokus Dinas Pertanian saat ini adalah pada upaya mitigasi pasif. Salah satunya adalah dengan menyiagakan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di 274 desa untuk memantau kondisi.
"Teman-teman PPL tersebar di 274 desa. Semua bisa mengadu langsung kepada teman-teman PPL (jika terjadi gagal panen)," ucap Syaifullah.
Ia menjelaskan, intervensi pemerintah daerah baru akan dilakukan setelah kasus gagal panen ditemukan dan dilaporkan oleh PPL. Bantuan yang disalurkan pun berupa pupuk dan benih kepada kelompok tani yang terdampak, alih-alih intervensi pencegahan.