TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang meningkatkan kesiapan guna antisipasi dampak yang terjadi pada musim hujan menyusul adanya prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi curah hujan tinggi hingga minggu kedua Februari 2026.
Bupati Tangerang Maesyal Rasyid menerangkan, pihaknya sudah membentuk tim teknis yang bertugas melakukan pemangkasan pohon-pohon tua serta ranting dan dahan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Menurutnya, langkah ini merupakan upaya mitigasi dini untuk mencegah dampak bencana yang terjadi selama musim hujan.
"Kami melakukan mitigasi sejak dini, salah satunya dengan memangkas pohon-pohon yang sudah tua atau ranting yang menjulur ke jalan agar tidak membahayakan masyarakat," terangnya pada Sabtu 20 Desember 2025.
Maesyal juga menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan personil dan logistik darurat untuk mengantisipasi penanganan apabila terjadi bencana saat musim hujan ini.
"Kami menyiagakan posko pengendalian terpadu yang melibatkan unsur TNI, Polri, tenaga kesehatan, serta OPD terkait lainnya, agar respons penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi," ucapnya.
Posko tersebut beroperasi mulai hari ini hingga perayaan Tahun Baru dan dapat diperpanjang menyesuaikan kondisi cuaca.
Selain itu, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Tangerang Kompol Andri Surya Kurniawan mengucapkan pihaknya akan mengerahkan personel dan peralatan search and rescue (SAR) apabila terjadi bencana alam.
"Jadi kita sifatnya insidentil, ketika terjadi bencana maka personel yang kita siapkan akan bergeser untuk menanggulangi kejadian itu. Termasuk perlengkapan SAR kita ada," ujar Andri.
Andri menjelaskan, kesiapsiagaan ini merupakan bentuk kerjasama antara Polri dengan pemerintah daerah dalam mengantisipasi bencana.
Adapun peralatan SAR yang telah dipersiapkan guna mendukung penanganan darurat, meliputi pelampung, perahu karet, serta gergaji mesin.
Berdasarkan pemetaan wilayah, sejumlah kecamatan di Kabupaten Tangerang masuk dalam kategori rawan banjir dan longsor, yakni Cisoka, Tigaraksa, Balaraja, Cikupa, Pasar Kemis, dan Kosambi.
"Tentunya, kami memastikan kesiapan personel dan peralatan untuk bisa membantu dalam menghadapi apabila terjadinya bencana alam," tutupnya.