Connect With Us

Pasien Sucfect Flu Burung di Kabupaten Kritis

| Selasa, 24 Januari 2012 | 15:44

Flu Burung di RSUD Kabupaten Tangerang. (tangerangnews / dens)


TANGERANG
- Pasien suspect flu burung, Rohmat ,18,  hingga hari ini Selasa (24/01) keadaannya masih kritis. Sayangnya, hingga Selasa (24/01) RSUD Kabupaten Tangerang belum mau mengungkap hasil diagnosa Rohmat yang sebelumnya sudah diambil darah.
 
 Pihak RSUD Kabupaten Tangerang hanya menyatakan, kondisi Rohmat masih kritis sama dengan seperti ketika dia masuk empat hari lalu ke RS milik pemerintah itu. Kabag Humas RSUD Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis menerangkan, sejak masuk Sabtu lalu hingga sekarang, Rohmat di ruang instalasi flu burung masih menggunakan alat bantu pernafasan, dan diinfus. "Dia (Rohmat) masih kritis," katanya.

Seperti diberitakan, Rohmat masuk ke RSUD Kabupaten  Tangerang, Sabtu lalu, karena terindikasi mengidap sakit flu burung, dengan gejala batuk - pilek, demam, dan radang tenggorokan. Rohmat terindikasi karena di rumahnya di Kampung Ciodeng RT 009 RW 03, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, memiliki banyak hewan unggas seperti bebek dan ayam.

Menurut Muchlis, Rohmat ditangani tim dokter, yang ahli di bidangnya seperti spesialis paru, penyakit dalam, patologi, dan anestesi. "Seluruh biaya berobat ditanggung oleh pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, terkait hasil uji laboratorium yang dilakukan pihaknya, Muchlis enggan mengungkapkannya. "Karena pengujian dilakukan dengan metode baru, jadi agak lama hasilnya. Kalaupun sudah ada hasilnya, yang berhak mengumumkan adalah Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan," ucapnya.

Rohman, kakak kandung Rohmat, mengatakan bahwa di rumahnya memang banyak memelihara unggas seperti bebek dan ayam, dengan jumlah sekitar 100 ekor. Unggas itu kata Rohman adalah mata pencaharian keluarganya. "Biasanya dijual kalau ada yang mau beli daging atau telurnya," ucapnya .

Jarak antara rumah dengan kandang, kata Rohman, memang tidak jauh, sekitar 10 meter. Menurut Rohman, tidak ada unggas peliharannya yang sakit atau mati akhir-akhir ini. "Semuanya sehat, tidak ada yang mati atau sakit," ujarnya.

Karena itu, Rohman, mengaku bingung jika adiknya bisa terkena flu burung. "Rohmat tidak pernah mengurus bebek dan ayam. Yang mengurus bapak, tapi kok malah Rohmat yang sakit," ucapnya dengan nada bingung.

Selama ini kata Rohman, Rohmat adalah pelajar kelas III STM Yapika di Kabupaten Tangerang. "Tiba-tiba saja jatuh sakit. Kami kira tadinya hanya demam biasa, maka kami beri obat dari warung," ucapnya.
 Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat, setelah sejak pertama kali memakan korban pada 2005 lalu di Tangerang, tercatat dari 29 kasus, sejak 2005-2009 sudah 26 warga di wilayah Tangerang yang meninggal karena flu burung. (DRA)

HIBURAN
80 Brand Ramaikan DRP Paris di JF3 SMS Tangerang, Ada dari Prancis dan Jepang

80 Brand Ramaikan DRP Paris di JF3 SMS Tangerang, Ada dari Prancis dan Jepang

Jumat, 1 Agustus 2025 | 22:31

JF3 Fashion Festival 2025 kembali diramaikan DRP Paris yang digelar selama 12 hari penuh dari tanggal 30 Juli hingga 10 Agustus 2025 di Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang.

OPINI
Pengampunan Politik, Tarian Menuju Stabilitas Elite

Pengampunan Politik, Tarian Menuju Stabilitas Elite

Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:51

Setiap kali pemilihan umum usai, ketegangan politik seringkali membekas, membelah masyarakat dan elite ke dalam kubu-kubu yang sulit disatukan.

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

PROPERTI
Begini Cara Dapat Rumah Subsidi 2025 dan Syarat KPR FLPP yang Harus Dipenuhi

Begini Cara Dapat Rumah Subsidi 2025 dan Syarat KPR FLPP yang Harus Dipenuhi

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:43

Pemerintah kembali menggencarkan program rumah subsidi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian yang layak dengan harga terjangkau.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill