Connect With Us

Kasus Pilkada Kota Tangerang Sudah Sampai ke SBY

| Jumat, 26 Juli 2013 | 19:48

Kedua pendukung pasangan calon nyaris bentrok. (TangerangNews / Azie)

TANGERANG-Kasus Pilkada Kota Tangerang diklaim telah sampai ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penyebabnya, karena kadernya gagal maju, ironisnya kegagalan tersebut disebabkan juga karena kader lainnya.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten Herry Rumawatine yang sengaja datang ke KPU Kota Tangerang pasca bentrokan yang terjadi antara ribuan pendukung Arief R Wismansyah –Sachrudin dengan petugas polisi.

 Ya, incumbent yang diusung Partai Demokrat, Partai Gerindra dan PKB itu tersungkur hanya karena izin Sachrudin sebagai camat Pinang untuk mundur, tak diberikan oleh Wahidin Halim sebagai atasan Sachrudin.  
 
Herry Rumawatine mengatakan, kasus tak lolosnya kader Partai Demokrat itu telah diketahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Demokrat akan melakukan tindakan tegas kepada Wahidin (Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten yang juga Wali Kota Tangerang Wahidin Halim). Ini sudah sampai ke SBY dan pertama di Indonesia peristiwa ini. Ini ada yang salah dalam pengelolaan partai, “ ujar Herry yang juga Ketua DPRD Kota Tangerang itu.
 
Seperti diketahui, rapat pleno KPU Kota Tangerang dengan agenda pengambilan nomor urut para calon yang lolos verfikasi berlangsung ricuh.

Kericuhan terjadi, lantaran ribuan pendukung pasangan yang tak lolos,  menyerang kantor KPU Kota Tangerang, yang berlokasi di Jalan Nyimas Melati,  Jumat (26/07) sore.

Tampak di lokasi, ketika rapat yang dipimpim Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain berjalan. Lemparan batu bertubi-tubi ke arah ruang rapat yang berada di lantai tiga tersebut sempat membuat rapat pleno tersendat. 

Syafril kemudian tetap melanjutkan prosesi tersebut,  meskipun kaca jendela di ruang tersebut pecah. Syafril tak bisa berbuat apa-apalagi setelah massa terus melempari gedung KPU dengan batu.  

Hingga pada acara pembacaan doa, KPU pun tak dapat menyelesaikannya hingga akhir.
Adapun massa yang mengamuk saat itu adalah massa pendukung pasangan Arief R Wismansyah , incumbent atau  wakil wali kota Tangerang  yang berpasangan dengan Sachrudin, camat Pinang.

Para pendukung pasangan ini memang sempat dicegah masuk ke depan gedung KPU oleh petugas polisi  guna mencegah bentroknya dua kubu pasangan yang berbeda.

Yakni dengan pendukung pasangan Abdul Syukur, adik wali kota Tangerang yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang yang berpasangan dengan Hilmi Fuad, Ketua DPD PKS Kota Tangerang.  

Tetapi massa Arief-Sachrudin justru memutar dan menyerang gedung KPU melalui pintu belakang.

Pendukung pasangan itu memang terkejut dengan dinyatakan tidak lolos persyaratan oleh KPU Kota Tangerang, meskipun pasangan itu telah ikut menjalani tes kesehatan.

Namun, faktanya KPU Kota Tangerang justru menyatakan,  tak lolosnya pasangan itu lantaran,
Sachrudin tak mendapat izin mundur dari jabatan sebagai camat oleh  atasannya, dalam hal ini Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.  

Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain usai menyatakan, Arief-Sachrudin tak lolos langsung  didemo pada Kamis (25/07) hingga larut malam .

Para pendukung pasangan Arief-Sachrudin baru pulang, setelah Syafril menjamin dengan mengeluarkan surat yang ditandatangani serta bermaterai bahwa dirinya akan meninjau ulang rapat pleno. Namun, rupanya hal tersebut menurut Syafril diambil, karena dirinya dalam keadaan tertekan.

“Saya akan cabut surat itu, sekarang  lisan dulu. Nanti baru tulisan. Itu terjadi  karena saya dalam  tekanan," ujar Syafril.

 Sementara  tiga para calon yang telah mengambil nomor urut tersebut dievakuasi keluar gedung
dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.(DRA)
   
 
 
NASIONAL
Polisi Jaring 32 Ribu Pengendara Tak Pakai Helm SNI dalam Dua Hari Operasi Patuh Jaya 2025

Polisi Jaring 32 Ribu Pengendara Tak Pakai Helm SNI dalam Dua Hari Operasi Patuh Jaya 2025

Jumat, 18 Juli 2025 | 11:29

Korlantas Polri mencatat puluhan ribu pelanggaran lalu lintas selama dua hari pelaksanaan Operasi Patuh 2025. Jenis pelanggaran terbanyak adalah pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI)

BISNIS
ALVAboard Hadirkan Solusi Kemasan Reusable dan Ramah Lingkungan untuk Berbagai Sektor Bisnis

ALVAboard Hadirkan Solusi Kemasan Reusable dan Ramah Lingkungan untuk Berbagai Sektor Bisnis

Rabu, 16 Juli 2025 | 19:01

Dalam dunia bisnis modern yang menuntut efisiensi dan keberlanjutan, kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga sebagai strategi untuk menekan biaya dan mendukung kelestarian lingkungan.

KOTA TANGERANG
Baru Seminggu Bebas, Residivis Kasus Curanmor Tertangkap Lagi Beraksi di Alam Sutera

Baru Seminggu Bebas, Residivis Kasus Curanmor Tertangkap Lagi Beraksi di Alam Sutera

Kamis, 17 Juli 2025 | 20:58

Seorang residivis kasus pencurian kendaraan bermotor berinisial CB kembali tertangkap saat beraksi di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Padahal ia baru sepekan bebas dari penjara.

OPINI
Budaya Korupsi di Tengah Efisiensi Anggaran

Budaya Korupsi di Tengah Efisiensi Anggaran

Kamis, 17 Juli 2025 | 16:59

Korupsi lagi, korupsi lagi. Seolah menjadi hobi dan budaya, korupsi terus saja dipelihara di negeri tercinta. Negara subur nan kaya menjadi sia-sia karena ulah penguasa dan aparat negara.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill