Connect With Us

Tempat Pengolahan Kikil Berbahaya Digerebek di Buaran Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 22 September 2015 | 21:42

Sebuah tempat pengolahan kikil di Gang An-Nur, RT 5/5, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, diduga menggunakan zat berbahaya. (Rangga A Zulianzyah / TangerangNews)


TANGERANG-Sebuah tempat pengolahan kikil di Gang An-Nur, RT 5/5, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, diduga menggunakan zat berbahaya.

Tempat tersebut ditemukan oleh seorang anggota Kodam Jaya. Temuan itu langsung dilaporkan ke polisi.

Berdasarkan pantauan, tempat pengolah kikil bernama UD Jaya Abadi tersebut terlihat kumuh karena hanya ditutupi pagar seng. Dalamnya juga ditemukan enam galon berisi kikil yang tengah direndam disebuah cairan pemutih berbahaya.

Selain itu ada juga puluhan bahan kikil kering yang belum diolah yang ditumpuk dalam tempat pengolahan, serta bahan kimia berupa tawas, hidrogen peroksida dan minyak goreng curah.

Selain kikil, ada juga jamur yang telah dikemas dalam puluhan kantong plastik bening dan jengkol.

Anggota Intel Kodam Jaya Serka Jarot Santoso bersama dua rekannya yang menemukan tempat pengolah kikil tersebut sempat menguji cairan kimia di dalam galon tempat merendam kikil. Dengan menggunakan gayung, dia mengguyur cairan tersebut ke lantai. Hasilnya, cairan itu berbusa dan berbau menyengat.

"Tangan saya jadi gatal dan meninggalkan bercak putih setelah memegang cairan ini. Kemungkinan ini zat yang berbahaya jika dikosumsi," katanya.

Menurut Jarot, sebelumnya pihaknya mendapat laporan dari warga terkait adanya tempat pengolahan kikil yang diduga menggunakan zat berbahaya. Kemudian pihaknya melakukan penelusuran.

"Ternyata setelah kita lihat, memang tempatnya kurang higienis, kotor dan zat yang digunakan untuk pengolahan kemungkinan membahayakan, karena kikil yang direndam bisa awet sampai 3 bulan," jelasnya.

Jarot mengatakan pihaknya telah mengkoordinasikan temuan ini ke Polres Metro Tangerang. Selanjutnya dia akan melaporkan temuan tersebut. "Kita akan bawa sampel untuk laporan, agar Polres menindak lanjuti secara hukum," pungkasnya.

Sementara pemilik tempat pengolahan kikil Sahudi mengatakan bahwa, dia sudah menjalankan pengolahan tersebut selama 4 tahun. Dalam sehari dia bersama tiga karyawannya bisa memproduksi 200 Kg kikil dalam sehari.

"Saya jual kikil ini ke pasar-pasar di Kota Tangerang.

Dia mengaku mendapat zak kimia tersebut dari oknum perwira polisi di Mabes Polri. Sementara mempelajari pengolahan kikil dari pabrik kimia.

KOTA TANGERANG
Kasir Minimarket di Jatiuwung Cabuli Bocah Gegara Kerap Nonton Video Porno Anak

Kasir Minimarket di Jatiuwung Cabuli Bocah Gegara Kerap Nonton Video Porno Anak

Senin, 16 Juni 2025 | 19:37

Kasir minimarket berinisial A, 23, mengaku kerap menonton video porno anak di bawah umur, sehingga ia terangsang untuk melakukan aksi pencabulan terhadap bocah di Jatiuwung, Kota Tangerang.

OPINI
Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Minggu, 15 Juni 2025 | 16:13

Program Koperasi Merah Putih yang digulirkan pemerintah Indonesia adalah sebuah inisiatif yang sarat makna.

BANTEN
Waspada Cuaca Ekstrem! Angin Kencang dan Hujan Lebat Ancam Banten 15–18 Juni 2025

Waspada Cuaca Ekstrem! Angin Kencang dan Hujan Lebat Ancam Banten 15–18 Juni 2025

Senin, 16 Juni 2025 | 13:20

Cuaca ekstrem kembali mengancam wilayah Provinsi Banten, Setelah diterjang angin kencang pada Sabtu kemarin, yang menyebabkan pohon, tiang listrik, dan papan reklame tumbang di sejumlah titik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill