Connect With Us

Quita Tewas Dianiaya Ibunya, Pengasuh: Saya Menyesal

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 21 Januari 2019 | 23:00

Mulyadi mantan pengasuh balita Quita Latisa Ramadhani, saat di wawancarai awak media usai prosesi pemakaman jasad korban di TPU Kampung Gebang, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Senin (21/1/2019). (TangerangNews/2018 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Mulyadi, pengasuh Quita Latisa Ramadhani, menyesal lantaran bayi berusia 1,5 tahun ini tewas setelah diserahkan ke ibu kandungnya, Rosita, 28. Menurutnya, perempuan yang sebelumnya dikenal baik oleh dia, malahan tega menganiaya bayi tak berdosa tersebut.

Mulyadi menceritakan bahwa balita perempuan tersebut telah diasuh bersama keluarganya selama satu tahun tiga bulan. Selama diasuh, bayi tersebut tinggal bersama keluarga angkat ini di Cirebon. 

Dibeberkannya, mulanya merasa ia prihatin dengan kondisi ekonomi Rosita sehingga dirinya menerima permintaan tetangganya ini untuk mengasuh korban. Disisi lain, Rosita yang ia kenal baik ini merupakan janda yang telah bercerai dengan ayah kandung korban, pria asal Palembang.

“Waktu nitip ke saya dia alasannya kan janda. Jadi saya kasihan saja gitu masa anak kecil enggak ada yang rawat. Lagian dulunya memang dia sering ngurus anak saya,” kata Mulyadi yang terlihat sedih usai prosesi pemakaman jasad korban di TPU Kampung Gebang, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Senin (21/1/2019).

Tiga bulan terakhir, lanjutnya, Rosita kembali meminta until mengasuh korban dengan alasan bahwa kondisi ekonominya telah membaik. Selain itu, perempuan itu juga telah menikah lagi dengan seorang pria bernama Wage, 50. 

Alasan lain Rosita, kata Mulyadi, karena nenek korban asal Palembang ingin melihat cucunya itu.

“Pas ngambil katanya neneknya si Quita pengen ketemu sama cucunya. Nah saya terpaksa serahin ke orang tuanya. Eh tahunya malah begini,” ucap Mulyadi.

Mulyadi pun tak menyangka bahwa yang seharusnya Rosita memberikan kasih sayang ke anaknya, namun yang terjadi juatru menganiayanya. Ia pun mengaku merasa sangat terpukul ketika mendengar korban telah meninggal dalam kondisi tubuh memar-memar.

“Terpukul saya kalau begini, orang dia dikenal baik-baik saja sih. Terus sebelumnya enggak ada masalah,” ungkapnya.

Saat prosesi pemakaman Quina, Mulyadi dan keluarga tak kuasa menahan tangis. Mulyadi juga tampak beberapa kali terjatuh lemas ketika Quina dimasukkan ke liang lahat. Kesedihan itu karena Mulyadi telah menganggap Quina sebagai anaknya sendiri.(RMI/HRU)

KAB. TANGERANG
Pemkab Tangerang Musnahkan 141 Arsip Kedaluwarsa

Pemkab Tangerang Musnahkan 141 Arsip Kedaluwarsa

Jumat, 11 Juli 2025 | 20:13

Ratusan arsip inaktif milik Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Tangerang dimusnahkan di Ruang Aula Bandeng Dinas Perikanan, Gedung Usaha Daerah (GUD), Kabupaten Tangerang, Jumat 11 Juli 2025.

TEKNO
Diintimidasi Debt Collector Pinjol? Ketahui Hak Peminjam dan Cara Melaporkannya

Diintimidasi Debt Collector Pinjol? Ketahui Hak Peminjam dan Cara Melaporkannya

Jumat, 11 Juli 2025 | 19:59

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal 2025 menunjukkan terdapat 1.676 pengaduan terindikasi pelanggaran terkait perilaku petugas penagihan, di mana 1.106 di antaranya berasal dari fintech lending.

BANDARA
Kabur ke Indonesia, Kemenkum RI Ekstradisi WNA Rusia

Kabur ke Indonesia, Kemenkum RI Ekstradisi WNA Rusia

Kamis, 10 Juli 2025 | 18:51

Kementerian Hukum (Kemenkum) RI mengekstradisi warga negara Rusia bernama Alexander Vladimirovich Zverev (AZV) ke negara asalnya, setelah pemerintah negara federasi Rusia memohon langsung ke Pemerintah RI.

KOTA TANGERANG
5 Orang Luka Bakar Akibat Truk Tangki BBM Terbakar di Pinang Tangerang

5 Orang Luka Bakar Akibat Truk Tangki BBM Terbakar di Pinang Tangerang

Sabtu, 12 Juli 2025 | 12:41

Satu unit gudang yang diduga menjadi tempat penyimpanan sementara bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ilegal di Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, terbakar.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill