Connect With Us

Wartawan Gadungan Bikin Resah, Pokja WHTR: Laporkan ke Kami

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 21 Februari 2020 | 14:18

Para wartawan Tangerang menyatakan sikap menolak oknum wartawan yang melanggar kode etik jurnalistik di Gedung Juang TMP Taruna, Kota Tangerang, Jumat (21/2/2020). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com-Ulah wartawan gadungan bernama Yosep yang meminta uang sambil marah-marah dinilai mencoreng profesi wartawan sungguhan.

Pengurus Kelompok Kerja Wartawan Harian Tangerang Raya (Pokja WHTR) Mus Mulyadi menyesalkan adanya oknum wartawan yang melakukan pemalakan di Tangerang.

Menurutnya, ulah Yosep merugikan para wartawan asli yang sungguh-sungguh bekerja sesuai kode etik jurnalistik.

Para wartawan Tangerang menyatakan sikap menolak oknum wartawan yang melanggar kode etik jurnalistik di Gedung Juang TMP Taruna, Kota Tangerang, Jumat (21/2/2020).

“Kehadiran wartawan gadungan mencoreng profesi kami yang bekerja sesuai dengan kode etik,” ujarnya saat menyatakan sikap bersama sejumlah organisasi profesi wartawan di Gedung Juang TMP Taruna, Kota Tangerang, Jumat (21/2/2020).

Mus mengapresiasi pihak SDN 2 Karawaci yang merekam dan memviralkan aksi Yosep saat melakukan pemalakan. Selain itu, ia juga mendukung langkah pihak sekolah yang mempolisikan Yosep.

Mus yang menjabat di Pokja WHTR sebagai koordinator Polres Metro Tangerang Kota ini pun mengimbau pihak sekolah lainnya ataupun instansi-instansi di Tangerang, untuk tidak segan-segan melaporkan wartawan yang melanggar kode etik jurnalistik.

Para wartawan Tangerang menyatakan sikap menolak oknum wartawan yang melanggar kode etik jurnalistik di Gedung Juang TMP Taruna, Kota Tangerang, Jumat (21/2/2020).

“Bila dikemudian hari ada oknum yang berkelakuan seperti Yosep, silahkan laporkan ke kita sebagai perwakilan organisasi wartawan. Nanti, kita tindaklanjut. Tapi semoga ke depan tidak ada lagi permasalahan seperti ini,” katanya.

Kepala SDN 2 Karawaci Dedeh Deniati mengatakan, pihaknya telah melaporkan Yosep ke Polres Metro Tangerang Kota pada Kamis (20/2/2020) malam untuk diproses secara hukum.

Menurutnya, wartawan gadungan itu dilaporkan karena ulahnya yang sangat meresahkan. Ia menyebut, Yosep kerap kali mendatangi SDN 2 Karawaci untuk meminta uang.

 “Sudah sejak tahun 2015. Kalau belum dikasih, dia (Yosep) belum pergi. Jadi, dia datang ujung-ujungnya minta uang,” ungkap Dedeh. (RAZ/RAC)

BISNIS
Waven, Kafe Berkonsep Warkop yang Ramah Kantong di Pinggir Danau Kelapa Dua Tangerang

Waven, Kafe Berkonsep Warkop yang Ramah Kantong di Pinggir Danau Kelapa Dua Tangerang

Rabu, 23 Juli 2025 | 18:51

Di tengah menjamurnya kafe aestetik kekinian di Tangerang, Warkop Venus (Waven) hadir memberikan tempat yang asyik untuk nongkrong, namun dengan harga yang ramah di kantong.

NASIONAL
Resmi Dirilis, Ini Tema dan Makna Logo HUT ke-80 RI

Resmi Dirilis, Ini Tema dan Makna Logo HUT ke-80 RI

Rabu, 23 Juli 2025 | 18:22

Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara resmi meluncurkan logo dan tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan diperingati pada 17 Agustus 2025 mendatang.

MANCANEGARA
 Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Senin, 7 Juli 2025 | 22:19

Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah titik, sejak Minggu 6 Juni 2025, malam. Bahkan peristiwa ini menjadi pemberitaan di media Malaysia.

OPINI
Hukum untuk Rakyat atau Penguasa? Ketika Elite Politik Kebal Hukum

Hukum untuk Rakyat atau Penguasa? Ketika Elite Politik Kebal Hukum

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:31

"Semua sama di depan hukum" – klaim ini sering digaungkan sebagai prinsip dasar negara hukum. Namun, dalam praktiknya, hukum justru kerap berwajah dua: tegas terhadap rakyat kecil, tetapi lentur bahkan tunduk pada penguasa dan elite politik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill