Connect With Us

Haduh, Puluhan Pelajar Tangerang Terjaring Razia di Warnet

| Rabu, 4 Agustus 2010 | 10:07

Pelajar kena razia (tangerangnews / dira)

TANGERANGNEWS-Puluhan pelajar terjaring razia yang digelar Dinas Pendidikan Kota Tangerang bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) dan Polres Metro, Rabu (04/8). Para pelajar tingkat SMP dan SMA ini kedapatan berada di warung internet (warnet) saat jam pelajaran sekolah.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Zaenudin mengatakan, razia tersebut merupakaan operasi rutin sebagai langkah untuk mendisiplinkan siswa yang sering membolos sekolah. Pihaknya menerjunkan tiga tim untuk merazia tempat-tempat yang dikunjungi pelajar di empat kawasan Kota Tangerang seperti Ciledug, Cipondoh, Tangerang Kota dan Karawaci.
 
“Kebanyakan mereka yang membolos main game di warnet. Kalau dibiarkan mereka bisa menjadi kebiasaan, sehingga razia kita lakukan sebagai shock therapy,” kata Zaenudin.
 
Zaenudin menambahkan, untuk para pelajar yang terjaring razia, akan dilakukan pembinaan dan diharuskan mebuat surat perjanjian agar tidak kembali membolos. Sedangkan untuk sanksi, akan diserahkan kepada pihak sekolah. Namun, jika ada unsur pelanggaran hukum,seperti membawa senjata tajam atau narkoba, akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
 
“Kita minta kepada pihak sekolah untuk mengevaluasi dan membina mereka supaya bisa mengerti aturan tata-tertib. Tapi kalau sudah masuk unsur pidana, biar polisi yang menindaklanjutinya,” tegasnya.
 
Mengenai para siswa yang membolos di Warnet, Zaenudin meminta kepada para pengusaha warnet untuk turut menertibkan pelajar dengan melarang mereka bermain saat jam pelajaran sekolah. “Masalah pelajar yang membolos di warnet memang menjadi persoalan kita (Dinas Pendidikan). Namun kita juga tidak bisa melarang warnet untuk tidak buka selama jam pelajaran sekolah karena itu cuma bisa melalui kebijakan Pemerintah. Jadi kita minta supaya pengusaha juga ikut membantu menertibkan pelajar,” terang Zaenudin.
 
Salah seorang pelajar yang kedapatan berada di salah satu warnet di kawasan Perum 1, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kevin Benedi mengatakan, ia membolos karena tidak memiliki buku pelajaran yang dijadwalkan pada hari ini.
 
“Hari ini saya belajar bahasa Jepang, tapi belum punya bukunya. Jadi saya nggak masuk. Untuk menunggu jam pelajaran selesai saya main di warnet dulu,” ujar siswa kelas IX SMP Puspita tersebut.
 
Berdasarkan dari pendataan sementara, sekitar 38 siswa berhasil diamankan. Puluhan siswa tersebut berasal dari SMP Puspita, SMK Pancakarya, SMK PGRI 1, SMK Nusantara, SMK Yuppentek, dan SMK Yayasan Pendidikan Karya.(rangga)
 
AYO! TANGERANG CERDAS
Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Selasa, 4 November 2025 | 12:56

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta para siswa yang akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk tidak terpancing mencari bocoran soal.

KAB. TANGERANG
DLHK Telusuri Pemilik Truk Buang Sampah Ilegal di Tigaraksa Tangerang

DLHK Telusuri Pemilik Truk Buang Sampah Ilegal di Tigaraksa Tangerang

Rabu, 5 November 2025 | 20:49

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang tengah menelusuri kasus pembuangan sampah ilegal yang terjadi di Kampung Bugel, Desa Kaduagung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

TEKNO
Agar Tidak Menyesal, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 15C

Agar Tidak Menyesal, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 15C

Rabu, 5 November 2025 | 17:36

Redmi kembali menarik perhatian pasar smartphone melalui peluncuran Redmi 15C. Ponsel ini diklaim menghadirkan keseimbangan antara harga terjangkau dan spesifikasi mumpuni untuk kebutuhan harian.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill