Hore, Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Jadi Hari Libur Tambahan
Jumat, 1 Agustus 2025 | 14:07
Pemerintah menetapkan Senin, 18 Agustus 2025 sebagai hari libur tambahan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
TANGERANGNEWS.com–Perusahaan otobus (PO) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang meraup keuntungan jelang diberlakukannya larangan mudik. Sebab, jumlah penumpang cenderung meningkat.
Seorang petugas tiket PO Sari Indah Terminal Poris Plawad mengungkapkan, kenaikan jumlah penumpang terjadi dalam dua hari terakhir.
"Dua hari ini memang ramai dibanding kemarin-kemarin," ujar pria berambut ikal yang enggan disebut namanya saat ditemui di Terminal Poris Plawad, Kamis (23/4/2020).
Ia memastikan, para penumpang tujuan Surabaya itu berangkat untuk tujuan mudik. Sebab, mereka membawa banyak barang untuk menuju kampung halamannya masing-masing.
"Memang mereka mau mudik," katanya.
Selama dua hari ini, kata dia, omzet pun naik drastis seiring peningkatan jumlah penumpang. Tiket perjalanan menuju Surabaya dari Kota Tangerang seharga Rp400 ribu.
"Harga tiket sengaja kami naikkan. Biasanya Rp300 ribu, tapi sekarang Rp400 ribu," ungkapnya seraya menambahkan kenaikan harga tiket karena kapasitas angkutan berkurang 50 persen.
Dia mengaku telah mendengar isu larangan mudik. Namun, karena larangan mudik belum resmi diberlakukan, pihaknya akan tetap mengoperasikan bus secara normal dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Larangan mudik belum ada surat resminya. Jadi, kita tetap normal saja," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah melarang seluruh warga untuk mudik mulai Jumat (24/4/2020) besok. Larangan mudik ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona (COVID-19). (RMI/RAC)
Pemerintah menetapkan Senin, 18 Agustus 2025 sebagai hari libur tambahan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.
Setiap kali pemilihan umum usai, ketegangan politik seringkali membekas, membelah masyarakat dan elite ke dalam kubu-kubu yang sulit disatukan.