Connect With Us

Kini Ada Klinik Tuberculosis Resisten Obat di Kota Tangerang

Advertorial | Jumat, 4 Juni 2021 | 13:25

Peresmian Klinik Akasia yang disampaikan langsung oleh Kasubdit TB Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi dengan tujuan untuk memberikan pelayanan Klinik Tubercolosis Resisten Obat atau (TBRO), Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com-Dinas Kesehatan Kota Tangerang melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang dipercaya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memberikan pelayanan Klinik Tubercolosis Resisten Obat atau (TBRO) yang diberi nama Klinik Akasia. 

Klinik Akasia yang diresmikan pada Kamis, 3 Juni 2021, oleh Kasubdit TB Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi, dan Direktur RSUD Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni. 

Bertujuan untuk memberikan pelayanan yang paripurna bagi pasien TBRO dan menekan penyebaran Tubercolosis, dengan menargetkan 360 Rumah Sakit di Indonesia untuk membuka layanan Klinik TBRO. 

"Dari 360 target kita (Kemenkes) baru 288 termasuk RSUD Kota Tangerang. Sedangkan Provinsi Banten, sebagai penyanggah ibukota ditargetkan 12 RS tapi sampai saat ini baru empat. Jadi, hadirnya Klinik Akasia ini dapat mengurangi mobilitas pasien yang hendak berobat, sehingga meminimalisir pula angka penularan," ujar, dr. Imran Pambudi, Kasubdit TB. 

Peresmian Klinik Akasia yang dihadiri oleh Kasubdit TB Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi, dan Direktur RSUD Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, Kota Tangerang.

Imran mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk memberantas penyebaran Tubercolosis, dan berpesan agar Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Tangerang dapaf meningkatkan jaringan internal dan eksternal. Seperti, pelayanan obat-obatan, rawat inap, laboratorium serta koordinasi dengan puskesmas. 

"Saya rasa komponen itu bisa memperkuat kita untuk memberikan pelayanan yang baik. Dan agar masyarakat juga percaya serta nyaman dengan program yang kita galakan agar mereka tidak putus berobat," katanya. 

Kasubdit TB Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi berswa foto bersama di halaman Klinik Akasia, Kota Tangerang.

Sementara itu, di Kota Tangerang sendiri terdapat 47 pasien TBRO yang sebelumnya melakukan perawatan di luar Kota Tangerang. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, karena telah percaya kepada Kota Tangeran untuk membuat Klinik TBRO. Sehingga nanti pasien bisa langsung ke RSUD dan mendapatkan pelayan, mengingat TBRO memerlukan upaya eksta untuk mengendalikan mikobakterium," ucapnya. 

Liza juga menambhakan, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan Klinik Aksara ini dengan datang ke RSUD Kota Tangerang dan mendapatkan pelayanan selama dua minggu, lalu akan dilanjutkan ke 13 puskesmas satelit. 

"Untuk operasional di hari Senin - Sabtu, jam 07.30 sampai 12.00 WIB untuk pendaftaran. Sedangkan pelayanan sampai 14.00 WIB yang didukung 44 tenaga kesehatan," pungkasnya. (ADV)

NASIONAL
Tak Banyak yang Tahu, Bersihkan Karang Gigi Bisa Gratis Lewat BPJS Kesehatan Asal Penuhi Syarat Ini

Tak Banyak yang Tahu, Bersihkan Karang Gigi Bisa Gratis Lewat BPJS Kesehatan Asal Penuhi Syarat Ini

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:52

Tak hanya digunakan untuk pengobatan penyakit serius, layanan BPJS Kesehatan ternyata juga mencakup perawatan gigi. Salah satunya adalah scaling atau pembersihan karang gigi yang bisa diperoleh secara gratis, selama memenuhi syarat tertentu.

BISNIS
Perusahaan Rantai Dingin Korea Jaga Distribusi Produk Kesehatan Tetap Aman Sampai ke Pelosok Indonesia

Perusahaan Rantai Dingin Korea Jaga Distribusi Produk Kesehatan Tetap Aman Sampai ke Pelosok Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 | 22:08

AIMT.Co. LTD. (Advanced Insulation Materials & Technology), sebuah perusahan asal Korea Selatan yang memproduksi rantai dingin distribusi (cold chain distribution), berupaya menjaga produk-produk kesehatan yang dikirim ke berbagai daerah

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill