Connect With Us

Kejam! Bapak Siksa Anak Kandung Gara-gara Hal Sepele

| Jumat, 25 Februari 2011 | 18:18

Borgol (tangerangnews / dens)

TANGERANGNEWS-Seorang ayah tega menyiksa dua anak kandungnya yang masih berusia di bawah umur hingga babak belur. Hal ini telah berlangsung sejak sang ayah ditinggal istrinya dua tahun yang lalu.

Sang ayah yang kejam itu adalah Anwar Bahtiar, warga Gang Rawit, RT 03/ RW 05, Kelurahan Peninggilan Utara, Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. Pria yang bekerja sebagai supir pribadi ini kerap melakukan penganiayaan terhadap kedua anaknya, yakni Rifa (7) dan Buya (6) hanya karena hal-hal sepele.

Ironisnya, ibu kedua anak tersebut yang juga istri Anwar, Diah Aruni, kabur dari rumah karena mendapat perlakukan yang sama pada dua tahun yang lalu.

Menurut keterangan salah seorang tetangga, Sri Lestari, Anwar memang sering memarahi hingga memukul kedua anaknya hingga babak belur karena hal kecil seperti tidak bisa mengerjakan PR, tidak membereskan rumah ketika berantakan, atau main di luar rumah terlalu lama.

“Mereka tidak hanya dipukul dengan tangan, kadang pakai selang air, gagang sapu, kayu, bahkan dada dan perutnya diinjak. Benar-benar kejam,” ceritanya.

Selain itu, kedua anaknya hanya diberikan makan berupa nasi dengan bumbu garam dan cabai merah oleh Anwar. “Nggak pernah dikasih lauk, makannya itu saja. Kalau
makanannya nggak abis mereka dipukuli lagi,” tambah Lestari.

Lestari mengaku kalau para tetangga tidak dapat berbuat banyak karena saat hendak
melarang Anwar memukuli anaknya, Anwar selalu membentak warga agar tidak ikut campur atas urusan keluarganya. Jika pelaku sudah jauh tengah meningalkan rumah, barulah warga berdatangan untuk memberi pertolongan kepada kedua anak tersebut.

Menurutnya, kedua anak itu sering menceritakan penyiksaan ayahnya kepada guru dan teman-temannya di sekolah. Saat ini, Rifa masih duduk dibangku kelas 3 SD Negeri Peninggilan Utara, sedangkan Buya masih nol besar TK Nazuttolibin.

“Mereka suka curhat kalau habis dipukulin,” terang Lestari.

Anwar sendiri akhirnya ditangkap oleh Petugas Kepolisian pada Kamis (25/2/2011) setelah dilaporkan warga yang merasa tidak tahan lagi dengan perbuatan kasarnya. Sebelumnya, pada hari itu, Anwar memukul dan mengusir kedua anaknya karena tidak membereskan rumah. Keduanya sempat menanyakan tempat tinggal ke tetangga karena mengaku diusir 1dari rumah.

“Saya kasihan banget, mereka luntang-lantung nyari rumah. Kondisinya juga memprihatinkan, badannya juga memar-memar dan lecet karena abis dipukul pake selang air. Akhirnya saya bawa ke rumah saya,” tambah Lestari.

Ketika ditemui di rumah Lestari, Buya mengungkapkan kalau ia tidak mau lagi bertemu dengan ayahnya karena takut dipukuli. “Nggak mau pulang kerumah, takut ketemu ayah,” ucapnya sambil menahan sakit akibat luka memar di sekujur tubuhnya.(RANGGA ZULIANSYAH)

NASIONAL
Libur Nasional dan Cuti Bersama Dinilai Rugikan Produktivitas, Ekonom Minta Pemerintah Evaluasi

Libur Nasional dan Cuti Bersama Dinilai Rugikan Produktivitas, Ekonom Minta Pemerintah Evaluasi

Selasa, 13 Mei 2025 | 11:28

Banyaknya hari libur nasional dan cuti bersama di Indonesia mulai menuai keluhan dari sejumlah pelaku usaha. Sebab, dinilai menurunkan produktivitas, sementara kewajiban membayar gaji karyawan tetap harus dipenuhi secara penuh.

PROPERTI
Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 14:58

Di Indonesia, nama-nama kompleks perumahan seperti “regency” dan “residence” kerap digunakan pengembang. Meski terdengar serupa, kedua istilah ini ternyata memiliki perbedaan

SPORT
Kalah 3-0 Lawan Dewa United, Pelatih Persita: Gol Itu Bukan Kesalahan Kami

Kalah 3-0 Lawan Dewa United, Pelatih Persita: Gol Itu Bukan Kesalahan Kami

Jumat, 9 Mei 2025 | 22:58

Persita Tangerang takluk dari tuan rumah Dewa United dengan skor 3-0, dalam pertandingan pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat 9 Mei 2025, sore.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill