Lagi, PLN Nyalakan Serentak 1.000 Pelanggan Baru di Banten
Kamis, 1 Mei 2025 | 11:12
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses listrik dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
TANGERANGNEWS.com-Mempermudah pelayanan administrasi kependudukan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) memiliki layanan khusus jemput bola ke rumah.
Sasaran pada program ini ialah, khusus mereka para lanjut usia (lansia), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), atau mereka yang terhambat fisik karena sakit.
Program ini, tak hanya dilakukan petugas pelayanan administrasi kependudukan di tingkat Disdukcapil, namun juga pelayanan di tingkat 13 kecamatan.
Seperti yang baru-baru ini dilakukan Kecamatan Pinang, pada warga lansia di Kelurahan Pinang, yang membutuhkan KTP-el segera untuk proses pengobatan.
Syarifudin, Camat Pinang mengatakan masyarakat wajib untuk membuat dokumen kependudukan tidak terkecuali. Tujuannya, agar bisa mendapatkan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
"Hal itulah yang kita perjuangkan atau berikan untuk seluruh warga Kecamatan Pinang,” ungkapnya, Kamis 11 Januari 2024.
Untuk mendapat layanan jemput bola khusus lansia ini, keluarga yang bersangkutan dapat datang ke kantor kecamatan setempat, untuk melakukan permohonan secara langsung.
Selain itu, permohonan juga dapat diajukan melalui nomor layanan whatsapp di 0859-5026-8211.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses listrik dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Gedung Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (KIR) UPTD Legok, Kabupaten Tangerang resmi beroperasi, Rabu 30 April 2025.
Sebanyak 393 jemaah Calon Haji (Calhaj) Kelompok Terbang (Kloter) 02/JKG asal Kota Tangerang resmi diberangkatkan dari pelataran Masjid Raya Al-A’zhom pada Kamis, 1 Mei 2025.
Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?