Connect With Us

Cerita Warga Soal Kebocoran Gas di Pabrik Es Tangerang, Cium Bau Menyengat hingga Sesak Nafas

Yanto | Selasa, 6 Februari 2024 | 09:55

Warga dirawat di rumah sakit akibat keracunan gas amoniak yang bocor dari pabrik es batu di Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, Selasa 6 Februari 2024. (@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Kebocoran gas di pabrik es yang berokasi di Jalan KS Tubun, Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Selasa 6 Februari 2024, menghebohkan warga sekitar.

Sholeh salah satu warga menceritakan, ketika itu sekitar pukul 03.00 WIB, ia sempat mengengar keramaian warga di sekitar rumah.

Namun ia tidak mengetahui telah terjadi kebocoran gas, malah mengira ada pencurian motor.

"Awalnya tidak panik, masih santai sampai menutup pintu. Tadinya dikira rama-ramai itu karena maling motor. Tapi tetangga gedor-gedor pintu, teriak ada kebocoran gas," ujarnya.

Kemudian, ia melihat istrinya tiba-tiba mengalami pusing dan sesak nafas. Karena bingung, ia pun membawa istrinya ke luar rumah. Ternyata di luar, banyak warga yang sudah pingsan.

"Saya langsung panik, ternyata benar terjadi kebocoran gas di pabrik es, memang baunya nyengat banget," kata Sholeh.

Akhirnya, istri Sholeh bersama warga lain yang terkena dampak dilarikan ke Rumah Sakit Ar-Rahmah untuk mendapat pertolongan.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Direktur RSI Sari Asih Ar-Rahmah Tangerang dr Irhami Elfajri MMR, ketika peristiwa kebocoran gas terjadi, awalnya datang sekitar 24 warga untuk dilakukan evakuasi dan pemeriksaan.

"Langkah kami langsung menangani pasien yang terdampak gas amonia ini. Namun karena RS Ar-Rahmah tidak memadai, beberapa pasien diarahkan ke rumah sakit sekitar," jelasnya.

Menurut dr Irhami, pasien yang terdampak gas amonia ini mengalami gejala sesak nafas, mata perih dan sesak nafas.

"Untuk resikonya cuma di bagian pernafasan, hal-hal yang lain seperti mata perih tidak berpengaruh, cuma yang membahayakan sesak napas saja" katanya.

Hal ini ternyata tidak hanya dialami warga, tapi juga pegawai RS Ar-Rahmah yang tinggal dekat pabrik tersebut. Memang jarak antara lokasi kejadian dengan RS Ar-Rahmah hanya sekitar 140 meter.

"Sebagian karyawan kami juga mengalami dampak sesak nafas dan mata perih. Mereka lari mencari udara yang lebih segar. Yang terdampak ada sekitar 14 karyawan. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa," tambah dr Irhami.

dr Irhami mengatakan gas amonia tersebut sudah mulai menghilang dampak terkena angin. Namun ia mengimbau warga sekitar untuk tidak mendekat ke lokasi karena dampak gas amonia yang membahayakan.

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

SPORT
Gagal Pertahankan Emas SEA Games 2025, Pengamat Nilai Timnas Indonesia U-22 Ada Masalah Tata Kelola

Gagal Pertahankan Emas SEA Games 2025, Pengamat Nilai Timnas Indonesia U-22 Ada Masalah Tata Kelola

Senin, 15 Desember 2025 | 15:13

Kegagalan Timnas Indonesia U-22 mempertahankan medali emas di SEA Games 2025 Thailand dinilai tidak sekadar disebabkan hasil pertandingan di lapangan.

TANGSEL
Biadab! Ayah Kandung di Ciputat Banting Bayi 6 Bulan hingga Tewas Gegara Menangis Terus

Biadab! Ayah Kandung di Ciputat Banting Bayi 6 Bulan hingga Tewas Gegara Menangis Terus

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:47

Tragedi kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban tewas kembali terjadi di Kota Tangerang Selatan (tangsel).

OPINI
Tragedi di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Ketika Keselamatan Anak Terabaikan

Tragedi di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Ketika Keselamatan Anak Terabaikan

Selasa, 16 Desember 2025 | 16:52

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sejak awal dengan tujuan mencegah stunting pada anak anak di Indonesia demi masa depan yang lebih sehat

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill