Connect With Us

Tidak Hanya Bahan Bakar, Produk Mesin RDF TPA Rawa Kucing Juga Jadi Pakan Maggot

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 18 Desember 2024 | 17:45

Budidaya maggot di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Refused Derived Fuel (RDF) yang telah seminggu beroperasi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, terus dimaksimalkan.

Salah satunya, produk organik dari mesin RDF ternyata kini turut dimanfaatkan menjadi pakan maggot di ITF Jatiuwung milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang.

Sebelumnya, diketahui mesin RDF hanya menghasilkan RDF yang merupakan bahan bakar yang setara batu bara dan bahan kompos saja.

“Seminggu dioperasikan dan terus dimaksimalkan, ternyata produk organik untuk pupuk itu juga dapat digunakan untuk pakan maggot. Langkah ini pun sudah dilakukan di ITF Jatiuwung,” ungkap Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi, Rabu 18 Desember 2024.

Ia pun menjelaskan, mesin RDF di TPA Rawa Kucing mengoperasikan dua lini produksi dengan kapasitas masing-masing 25 ton sampah per hari atau 50 ton municipal solid waste (MSW) per hari.

Hasilnya, 50 ton sampah tersebut diolah menjadi 25 hingga 30 ton RDF per hari. Mesin RDF juga menghasilkan 20-25 ton produk organik yang kini dikelola jadi kompos dan pakan maggot di ITF Jatiuwung.

"Dari Maggot terjadi biokonversi dan dapat mendegradasi produk organik dengan cepat, tidak berbau dan menghasilkan kompos organik,” katanya.

Ia pun menjelaskan, lewat sistem maggot satu ton produk organik mesin RDF dapat memproduksi 15 karung kompos.

Sedangkan maggotnya selain dapat memakan habis sampah atau produk organik, maggot siap panen juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak.

“Hasil maggot pun juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kaya protein dan nutrisi. Pupuk dan pakan ikan yang diproduksi lewat maggot ini pun dapat dimanfaatkan masyarakat secara gratis,” tambahnya.

Dengan budi daya maggot, DLH hanya butuh waktu dua hari dalam mendaur ulang sampah organik, yang biasanya membutuhkan 40 hari lamanya.

BANTEN
Program Sarjana Penggerak Desa Diluncurkan, Tiap Desa di Banten Wajib Biayai Satu Calon Sarjana Rp20 juta

Program Sarjana Penggerak Desa Diluncurkan, Tiap Desa di Banten Wajib Biayai Satu Calon Sarjana Rp20 juta

Kamis, 19 Juni 2025 | 18:29

Gubernur Banten Andra Soni meluncurkan Program Sarjana Penggerak Desa. Program itu merupakan program pembangunan desa yang berbasis pada sumber daya manusia.

OPINI
Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Minggu, 15 Juni 2025 | 16:13

Program Koperasi Merah Putih yang digulirkan pemerintah Indonesia adalah sebuah inisiatif yang sarat makna.

MANCANEGARA
Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Mayoritas Pekerja Indonesia Lulusan SD, Sarjana Paling Banyak Menganggur

Minggu, 1 Juni 2025 | 10:35

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait dunia kerja di Indonesia. Dalam Laporan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2025, mayoritas tenaga kerja nasional masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah

KAB. TANGERANG
Paramount Petals Dorong Pengolahan Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot dan Lele

Paramount Petals Dorong Pengolahan Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot dan Lele

Kamis, 19 Juni 2025 | 15:58

Paramount Petals bersama Yayasan Gen Care meluncurkan program pengolahan sampah organik berbasis biokonversi melalui budidaya maggot dan lele di Desa Cukanggalih, Curug, Kabupaten Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill