TANGERANG-Setelah buron selama dua bulan, akhirnya Hendra Basri ,30, pembunuh Matias Toturop ,48, berhasil ditangkap petugas Polsek Ciledug di Kutai, Kalimantan Timur, Rabu (10/8).
"Keberadaan tersangka sudah diketahui anggota kami sejak sepekan lalu. Yakni melalui jaringan ponsel yang digunakannya," ujar Kapolsek Ciledug, Kompol Sukiman Kamis (11/08).
Menurut Sukiman, Hendra ditangkap saat tengah bersama kekasihnya, Lia ,35. Seperti diketahui, Hendra telah membunuh, Matias Toturop, anak angkat Kepala Cabang Bank DKI Harmoni, Jakarta Pusat. Hendra membunuh Matias, 12 Juni 2011, di rumah majikan Matias, Jalan Kedaung Raya Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Matias luka tusuk dan lebam di bagian kepala. Setelah membunuh, Hendra langsung kabur dengan membawa sepeda motor Yamaha Yupiter MX milik Matias. Modus pembunuhan itu murni pencurian dengan kekerasan.
"Sebelum ditangkap, tersangka sempat buron ke berbagai tempat seperti ke Surabaya, Sulawesi, dan terakir kabur ke Kalimantan Timur, tepatnya Tenggarong desa Lebak Pongpong Kutai," ucap Sukiman.
Pengakuan Hendra, dirinya nekat membunuh Matias karena tidak punya uang. "Tadinya pernah bekerja sebagai ABK, lalu menganggur. Tersangka kenal korban di Kalijodo. Setelah kenal, ada niat dari tersangka untuk mengambil sepeda motor korban," ucap Sukiman.
Maka setelah sepekan kenal Matias, Hendra coba mendekati korban terus. Bahkan sebelum kejadian pembunuhan itu, tersangka sempat memijat punggung korban. Saat asyik mnenikmati pijatan itu, tersangka memukul kepala korban dengan pipa besi. Setelah pingsan, Hendra lalu menusuk korban dengan pisau dapur sebanyak dua kali.
Selanjutnya Hendra langsung mengambil motor korban dan dijual Rp 2,5 juta di komplek pelacuran Kalijodo. "Pengakuan tersangka, dia mau pulang ke Sulawesi, tapi tidak punya uang. Jadi nekat membunuh dan mengambil motor Matias," tandas Sukiman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang AKBP Sumanto mengatakan, selain karena persoalan uang, Hendra kesal sering mendengar Matias suka menjelek-jelekan Lia pacar-nya.” Jadi selain motif ekonomi motif dendam juga ada di sini,” singkat Sumanto. (RAZ)