TANGERANG-Pengusutan kasus dugaan korupsi lahan Bandara Soekarno-Hatta yang cuma menyentuh pejabat tingkat bawah, membuat kesal sejumlah kalangan. Itu juga yang dirasakan sejumlah warga yang tergabung Forum Aspirasi Warga Tangerang (FAWT) dan LSM Gerakan Masyarakat Bela Tangerang (Gerbang), hari ini. Sekitar 20 anggota FAWT menggelar demo di dua tempat di Jakarta.
Pertama di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Satu lagi, di Kejaksaan Agung (Kejagung). Aksi ini dipimpin oleh tokoh masyarakat Neglasari, Kota Tangerang, H Sarmili dan Ketua LSM Gerbang Niwan Rosidin.
Dalam aksinya, mereka mendesak KPK mengusut keterlibatan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim dalam kasus dugaan korupsi sosialisasi dan pengadaan lahan Bandara Soekarno-Hatta yang dianggap merugikan negara senilai Rp2,537 Miliar.
Dalam laporannya ke KPK, Jumat (19/8) dengan nomor aduan 2011-08-000320 terlampir, tuntutan desakan agar KPK memeriksa WH, demikian Wahidin Halim biasa disapa. Dalam orasinya, menurut Sarmili, pengungkapan perkara selama ini sebatas menjerat sejumlah pejabat di tingkat bawah atau pelaksana lapangan, bukan substansi pejabat yang tersangkut perkara.
'Selain tanggungjawab moral, ada surat dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang mempertanyakan kasus tersebut,” kata H Sarmili.
'Kami tidak segan-segan akan turun ke Kejagung dan KPK untuk mengungkap tuntas kasus korupsi lahan Bandara Soekarno Hatta ini,” sambung Sarmili. FAWT juga mendesak kejaksaan dan KPK untuk memeriksa Wali kota Tangerang Wahidin Halim seputar keterlibatannya dalam masalah tersebut.
Menurut Niwan, Kejari Tangerang maupun Kejati Banten harus sesegera mungkin mengajukan surat kepada Kejaksaan Agung, Mensesneg dan Presiden SBY agar Kejari Tangerang diizinkan melakukan pemeriksaan terhadap pejabat bersangkutan.
Niwan berharap, pengembangan kasus tersebut pihak Kejari tidak pilih kasih dalam pemeriksaan terhadap para saksi maupun tersangka lainnya. Baik pejabat aktif maupun tidak aktif. Mereka semua akan dipanggil. (KRM)