TANGERANGNEWS.com- Baru-baru ini tengah diperbincangkan terkait ditemukan adanya praktik peredaran beras oplosan. Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada dan mengenali ciri-ciri beras yang kualitasnya sudah dimanipulasi atau dicampur dengan jenis lain.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Tangerang Sandy Sulaiman menjelaskan, pihaknya rutin melakukan pengawasan terhadap komoditas pokok, termasuk beras, di pasar tradisional maupun ritel modern.
Dalam kegiatan itu, Pemkot juga menggandeng Polres Metro Tangerang Kota dan Kejaksaan Negeri Kota Tangerang.
Menurutnya, salah satu cara paling mudah untuk mengenali kualitas beras adalah dengan memperhatikan butirannya secara visual. Jika terdapat banyak butir patah dalam kemasan, kemungkinan besar itu adalah beras jenis medium.
“Jika butiran patahnya banyak, kemungkinan itu beras medium karena batas maksimalnya 25 persen. Sedangkan beras premium memiliki lebih banyak butir utuh, dengan standar maksimal butir patah hanya 15 persen,” ujarnya.
Selain itu, Sandy juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai sejumlah ciri fisik lain dari beras yang patut dicurigai, seperti warna butir yang tidak seragam, ukuran butir yang berbeda-beda, hingga aroma beras yang terasa asing.
Bahkan setelah dimasak, nasi dari beras oplosan cenderung lebih lembek dibanding nasi dari beras berkualitas baik, serta waspadai juga kalau saat mencuci beras, ditemukan benda asing yang mengambang.