TANGERANG-Jelang datangnya bulan puasa, harga kebutuhan pokok di Kota Tangerang mulai merangkak naik. Akibatnya, kondisi itu mulai dikeluhkan, baik oleh ibu rumah tangga (IRT) maupun pedagang di sejumlah wilayah.
Di Pasar Anyar, Kota Tangerang, kenaikan harga kiranya tidak hanya terjadi pada aneka jenis sembako saja, seperti telur, munyak goreng, gula dan beras. Melainkan juga sudah merambah hingga ke sayur mayur.
Untuk harga telur misalnya, dari sebelumnyaa cuma Rp17 ribu kini naik menjadi Rp20 ribu per kilogramnya. Minyak goreng curah dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogramnya, gula putih dari Rp11 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogramnya. Telur, dari 16 ribu menjadi Rp. 18 ribu per kilogramnya.
Sedangkan untuk cabai merah keriting, dari Rp17 ribu naik menjadi Rp22 ribu perkilogramnya, cabai rawit hijau dari Rp. 15 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogramnya, tomat, dari Rp4.000 menjadi Rp6.000 perkilogramnya, bawang merah dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogramnya serta bawang putih dari Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogramnya.
“Sudah pasti menjelang puasa kebutuhan harga sembako dan sayur mayur naik. Hanya saja kenaikannya tidak tentu, kadang sangat tinggi, kadang hanya beberapa ratus rupiah saja. Tapi memang, sepekan belakangan harga mulai naik 5-11 persen,” kata Anto, pedagang sayuran di Pasar Anyar.
Kondisi naiknya harga sayur mayur bukan jadi keuntungan untuk pedagang. Sebab, kenaikan ini membuat sejumlah pembeli yang biasanya rutin membeli, jadi mengurangi pembeliannya. “Kalau harga naik kami juga panik. Sebab, kami harus beli mahal dari sananya, dan bingung ketika menjual kepada pedagang. Apa lagi pembeli, pasti pusaing,” ucap Yulian, pedagang bawang di pasar yang sama.
Kenaikan harga sayur mayur ini juga diteriaki IRT. Sebab, dengan kebutuhan sehari-hari yang sudah tinggi, naiknya harga sayur mayur yang mengiringi kenaikan sembako, seperti beras, telur dan minyak goreng sangat meresahkan kami. “Bingungnya lagi, sudah sebulan ini pengeluaran kami membengkak, karena musim anak sekolah dan naik kelas,” jelas Yanti, 36, IRT yang tinggal di sekitar Pasar Anyar.
Farida, 45, IRT yang tinggal dikawasan Cikokol mengeluhkan hal yang sama. Wanita paruh baya ini berharap, Pemerintah Daerah setempat bisa segera mengambil langkah agar kenaikan harga tidak berlarut-larut. “Jangankan kami ibu rumah tangga, pedagang aja ikut mengeluh dengan kenaikan harga kebutuhan pokok ini,” ujar Farida.(DRA)