TANGERANG-Mukhlis, 48, duda beranak dua yang berprofesi sebagai kuli bangunan yang ditemukan tewas dengan mulut mengeluarkan darah di kontrakannya di Jalan Mutiara, Kampung Bulak, RT 5/6, Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Sabtu (24/3) malam. Diduga korban tewas karena sakit keras karena tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasadnya.
Menurut tetangga korban, Dian, 30, korban ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB. Tetangga di samping kontrakannya melihat darah mengalir keluar dari pintu kontrakannya yang terletak di lantai dua.
"Ada darah ngalir dari pintu sampai ke tangga. Karena takut kenapa-kenapa, kami langsung dilaporkan ke polisi. Setelah datang polisi, pintu kontrakannya langsung didobrak," ujarnya.
Ketika ditemukan, korban sudah tewas dalam kondisi telungkup dan mulutnya mengeluarkan banyak darah. "Tidak ada yang tahu meninggalnya kapan. Dia tinggal sendiri dan tertutup, tidak pernah bersosialisasi," kata Dian.
Menurut Dian, korban yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini kerap berangkat bekerja pukul 06.00 WIB, namun pulangnya tidak tentu.
"Biasanya dia kerja hari Sabtu, tapi pulangnya juga tidak ketahuan kapan. Tiba-tiba dia sudah meninggal," ujarnya.
Sementara Kapolsek Ciledug Kompol Abdoel Harry memastikan korban tewas karena sakit. Pasalnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
"Ketika korban tewas, pintunya dikunci dari dalam dan kuncinya pasih menempel di pintu. Tidak ada tempat lain untuk masuk ke kontrakan selain pintu itu. Selain itu tidak ada makanan atau minuman di TKP yang kira-kira perlu dapat perhatian khusus," ujarnya.
Kapolsek menambahkan, korban tinggal sudah selama empat bulan di kontrakan milik H Akbar. Istrinya sudah meninggal enam tahun yang lalu, sementara dua anaknya tinggal bersama neneknya di Kecamatan Kunciran, Kota Tangerang.
"Keluarga korban mengatakan kalau korban pernah mengeluh sakit di bagian dada. Keluarga menolak jasad korban divisum, sehingga kita hanya melakukan visum luar," tukasnya.(RAZ)