Connect With Us

Epidemiolog: Jangan Samakan Covid-19 dengan Flu Biasa

Tim TangerangNews.com | Sabtu, 5 Februari 2022 | 11:18

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. (@TangerangNews / dokumen pribadi)

TANGERANGNEWS.com-Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, meminta masyarakat untuk tidak menyamakan dan menganggap remah gejala yang disebabkan oleh Covid-19 dengan gejala dari flu biasa.

“Saya sebagai dokter juga dulu pernah di program HIV/AIDS. Gejalanya sama seperti Covid juga di awal. Tapi apakah itu flu? kan bukan. Sama, Covid itu bukan flu dan Covid-19 tidak akan pernah menjadi seperti flu,” kata Dicky seperti dikutip dari Antara, Sabtu 5 Februari 2022.

Dicky membenarkan bila dari sisi penularan gejala Covid-19 sebagian besar memang mirip seperti flu biasa, yakni terjadinya batuk, pilek bahkan demam.

Namun, terdapat perbedaan di mana pasien yang positif terinfeksi mengalami gangguan penciuman meskipun pada Omicron tak banyak terjadi. Bahkan memiliki daya tular yang sangat cepat sehingga Covid-19 tidak akan pernah menjadi seperti flu pada umumnya.

“Gejala seperti flunya memang ada. Tapi ini bukan penyakit flu. Perlu diketahui bahwa semua penyakit virus yang parah ini ya seperti flu ada namanya flu like illness,” ujar dia.

Dicky menegaskan apapun varian yang ada pada Covid-19, tidak dapat menular dengan sendirinya, selain ditularkan dari orang yang terinfeksi. Apabila masyarakat abai dan tidak membatasi diri, maka interaksi sosial menjadi tidak terkendali dan berisiko meningkatkan kasus orang yang terpapar di Tanah Air.

Sebab Covid-19, kata dia, dapat memberikan dampak jangka panjang yang dapat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia menjadi menurun. Bila terus berlanjut, pandemi akan menjadi beban dalam perekonomian negara karena adanya potensi long covid.

Akibatnya, banyak aktivitas dalam masyarakat terpaksa harus diberhentikan, membuka peluang varian baru yang mungkin memiliki sifat lebih ganas muncul kembali dan meningkatkan jumlah orang yang meninggal dunia.

Menurut Dicky, adanya orang yang bergejala ringan sampai tidak bergejala dapat terjadi bukan karena Covid-19 melemah, tetapi karena vaksinasi yang sudah diperluas sampai pada daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.

Terlebih dengan adanya pemberian vaksin booster yang dapat meringankan potensi keparahan tujuh kali lebih rendah dibanding orang yang belum divaksinasi.

Walaupun demikian, semua pihak tidak bisa hanya bergantung pada vaksinasi saja. Adanya upaya menjaga diri melalui penerapan protokol kesehatan juga harus lebih diperkuat supaya jumlah orang yang terinfeksi dapat ditekan.

Disiplin protokol kesehatan itu dapat dilakukan melalui memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir serta menjaga jarak satu sampai dua meter terhadap sesama. Masyarakat juga diimbau untuk menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak diperlukan.

Dicky juga menegaskan bahwa masyarakat harus membiasakan diri memahami kondisi tidak hanya melalui media sosial, tetapi juga melalui informasi yang bersumber dari para ahli dan didasari oleh ilmu sains.

Ia berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh teori konspirasi atau hoaks yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. “Caranya masih sama di setiap negara, makanya harus diperkuat. Jangan dianggap Omicron sebagai upaya untuk mengimunisasikan. Itu salah kaprah dan berbahaya. Itu tidak etis dan harus diluruskan,” tuturnya.

NASIONAL
Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:58

Pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI akhirnya menyetujui besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi sebesar Rp54.193.807 per jamaah.

KAB. TANGERANG
Bupati Tangerang Lantik 22 Pengurus Cabor KONI, Tekankan Pembinaan Atlet Sejak Dini

Bupati Tangerang Lantik 22 Pengurus Cabor KONI, Tekankan Pembinaan Atlet Sejak Dini

Senin, 3 November 2025 | 20:52

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid secara resmi melantik 22 pengurus cabang olahraga (cabor) yang tergabung dalam KONI Kabupaten Tangerang untuk masa bakti 2025–2029, Senin 3 November 2025.

TEKNO
Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Senin, 3 November 2025 | 19:39

Di tengah era serba digital dan dominasi ponsel pintar, penggunaan telepon kabel ternyata belum sepenuhnya punah di Indonesia.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill