Pengampunan Politik, Tarian Menuju Stabilitas Elite
Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:51
Setiap kali pemilihan umum usai, ketegangan politik seringkali membekas, membelah masyarakat dan elite ke dalam kubu-kubu yang sulit disatukan.
TANGERANG - Rumahku adalah surgaku. Tapi, sebelum memilikinya, siapapun tentu perlu berlelah hati mencari lokasi yang tepat sembari mengumpulkan uang cicilan.
Ribuan orang memadati gedung olahraga (GOR) Dimyati di Kota Tangerang. Mereka duduk teratur memasangkan warna kupon sesuai dengan warna kursi. Ada yang pakai kemeja, sekadar pakai kaos santai, ada pula yang sendirian maupun yang membawa beberapa anggota keluarga. Merekalah para debitur rumah murah yang difasilitasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. “Saya tahu dari internet dan akhirnya cari-cari rumah yang harganya cocok,” ucap Vindra, seorang debitur saat menunggu giliran teken akad kredit.
Dia adalah satu dari seribu debitur rumah murah yang hadir di GOR Dimyati, beberapa waktu lalu. Sekarang Vindra bisa membangun suasana surga di rumahnya sendiri di kawasan Parung. Dia termasuk satu dari sejuta rakyat yang kepemilikan rumahnya dibantu pemerintah.
Ya, percepatan akad kredit seribu rumah murah yang digagas Bank BTN bagian dari dukungan terhadap program nasional sejuta rumah untuk rakyat. Yang dilakukan BTN Kantor Cabang Tangerang ini diklaim sebagai proyek percontohan agar diikuti daerah lain yang pasar rumah murahnya lebih potensial.
Vindra mengaku yang dilakukan pertama-tama dalam memilih rumah murah adalah cari lokasi. Dia enggan mencari hunian yang terlampau jauh dari tempat tinggal sekarang bersama orang tua di Ciseeng. “Setelah cari lokasi baru ke kantor pengembangnya, setelah pas baru lanjut,” ucap dia.
Sejauh ini, Vindra mengaku tidak merasa kecewa atas kondisi rumah yang dibeli. Bagaimanapun dengan harga Rp120 jutaan tidak bisa memancang ekspektasi terlampau tinggi. Vindra sendiri mengaku harga dan spesifikasi bangunan cukup sesuai.
Pada akhirnya para developer memang dapat melego hunian tapak yang dibangunnya dan BTN bisa melancarkan kredit pemilikan rumah (KPR). Tapi, jangan dikira ini tanpa hambatan. Masalahnya klasik, birokrasi perizinan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang berbelit dan lambat.
Setiap kali pemilihan umum usai, ketegangan politik seringkali membekas, membelah masyarakat dan elite ke dalam kubu-kubu yang sulit disatukan.
Pemerintah menetapkan Senin, 18 Agustus 2025 sebagai hari libur tambahan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Ini beberapa tempat nongkrong di Tangerang bikin menarik untuk dibahas. Nongkrong atau hangout jadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh generasi muda saat ini dan untuk menghabisakn waktu bersama orang-orang terdekat lho!
Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.