Connect With Us

Aksi Elanto Hentikan Moge yang dikawal Polisi

 

Dibaca : 621

Elanto Wijoyono, 32 tahun, warga Yogyakarta yang menghentikan konvoi motor gede di simpang Condong Catur, Yogyakarta, pada Sabtu, 15 Agustus 2015 mengatakan sempat berdebat sengit dengan salah seorang pengendara yang turun dari mogenya. "Awalnya bapak (pengendara moge) itu tanya, 'kenapa dicegat, siapa kamu?'" ujar Elanto yang akrab disapa Joyo itu,  Minggu 16 Agustus 2015.

Dalam video yang tersebar di YouTube maupun foto-foto yang dibagikan di media sosial, terlihat salah seorang pengendara moge turun dari motornya dan menantang aksi Elanto. Elanto mengatakan si pengendara moge yang berhadapan dengannya dengan ketus mengatakan, "Apa kamu tidak lihat kami dikawal polisi ?" ujar pria kurus berkacamata itu menirukan.

Elanto menimpali, "Fungsi patwal (patroli dan pengawalan) apa? Urusan kenegaraan kan, bukan acara hura-hura seperti ini."  Si pengendara moge tak mau kalah memotong Elanto, "Ini acara negara juga!" ia membentak.  

Elanto membalas, "Kenegaraan apa?"

Pengendara moge pun buru-buru menutup pembicaraan karena lampu lalu lintas menyala hijau tanda kendaraan harus jalan, "Acara 17 Agustusan," ujarnya.

Para pengendara moge tersebut menggelar acara Jogja Bike Rendesvous di Yogyakarta selama 14-17 Agustus 2015. Salah satunya acara memasang bendera sebanyak 70 buah di komplek Candi Prambanan yang diikuti konvoi moge.

Elanto menuturkan aksinya dilakukan karena ia jengah dengan polisi yang membiarkan aksi ugal-ugalan para pengendara moge. Tahun 2014, saat acara serupa Jogja Bike Rendezvous digelar, Elanto juga melakukan aksi penghadangan. Namun hasilnya tak signifikan.

Kali ini, sebelum melancarkan aksinya, ia mendatangi kepolisian, baik di Direktorat Lalu Lintas Polda DIY dan polisi yang berjaga di pos simpang Condong Catur untuk meminta agar pengendara moge harus ditertibkan dan tak main serobot.

Oleh Direktorat Lalu Lintas Polda DIY, pria kelahiran 23 September 1982 itu tidak diacuhkan, sehingga Elanto nekat menggelar aksi penghadangan. "Aturan berhenti saat lampu merah ini urusan sepele, tapi negara tak mampu mengawal, apalagi untuk urusan besar," ujarnya.

Dalam aksinya itu, sejumlah polisi yang berjaga di simpang Condong Catur justru malah mendukung aksi Elanto. Mereka curhat karena tak berdaya menghadapi aksi ugal-ugalan pengendara moge yang sejak lama dibiarkan karena instruksi pusat. "Alasannya macam-macam, ada instruksi kapolri kek, takut dimutasi jika melawan," ujar Elanto.

BANTEN
Kisah Inspiratif Srikandi PLN Hadapi Tantangan Hadirkan Layanan Listrik 

Kisah Inspiratif Srikandi PLN Hadapi Tantangan Hadirkan Layanan Listrik 

Jumat, 3 Mei 2024 | 17:45

PT PLN (Persero) memberikan kesempatan bagi para pegawai wanita, atau Srikandi PLN, untuk berperan dalam menjaga keandalan pasokan listrik dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

MANCANEGARA
Butuh Hiburan? Coba Kunjungi 5 Tempat Paling Lucu di Dunia 

Butuh Hiburan? Coba Kunjungi 5 Tempat Paling Lucu di Dunia 

Jumat, 3 Mei 2024 | 09:51

Tertawa adalah salah satu reaksi alamiah manusia. Biasanya dipicu karena peristiwa atau kejadian lucu sesuai dengan selera humor masing-masing Individu.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill