Connect With Us

Cerita Mahasiswa Asal Tangsel yang Lolos dari Wabah Corona di Wuhan

Rachman Deniansyah | Senin, 27 Januari 2020 | 17:33

Hasan Hidayat, 23 Tahun. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Virus Corona yang mewabah di Kota Wuhan, Cina, membuat Warga Negara Indonesia (WNI) dan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di sana cemas.

Bahkan saat ini akibat wabah virus mematikan itu, kota yang terletak di bagian tengah negara Cina tersebut menjadi terisolir. Seluruh penduduk dilarang keluar tempat tinggal, kecuali dalam keadaan mendesak. Tak hanya itu, transportasi umum dan sarana umum pun dilarang beroperasi. 

Hasan Hidayat, 23, mahasiswa asal Ciputat, Tangsel, yang menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Wuhan menceritakan, virus corona yang menggemparkan dunia saat ini, mulai mewabah luas sejak akhir tahun 2019 kemarin. 

Ia mengungkapkan, kondisi tersebut membuat dirinya dan sebagian mahasiswa lain menjadi khawatir. 

"Jadi akibat adanya virus corona itu, kita yang terserang bukan fisik, atau kesehatan, tapi psikis kita, karena sangking khawatirnya," ungkap Hasan saat dihubungi, Senin (27/1/2020).

Mahasiswa yang berhasil lolos dari isolasi di Wuhan itu mengatakan, kekhawatiran itu bertambah lantaran gejala korban yang terjangkit virus mematikan itu, hampir sama dengan penyakit lain yang jauh lebih ringan. Terlebih, di Wuhan saat ini sedang berlangsung musim dingin. 

"Di sana (Wuhan) musim dingin, suhunya sangat dingin. Sedangkan kita terbiasa tinggal di Indonesia, yang suhunya lebih dari 20 derajat celcius. Jadi ya kita biasa flu, atau lainnya yang biasa kita alami. Itu yang buat kita stres. Kita khawatir, itu flu biasa atau corona," terang Hasan yang kini telah kembali ke tanah air.

Hal itu pun, kata Hasan, sempat dialaminya. Ketika ia terjangkit flu, rasa khawatir berlebihan pun membuatnya sangat gelisah. Akibat tekanan perasaan itu, kondisi fisik pun semakin melemah.

"Untungnya ternyata hanya flu biasa. Perasaan itulah yang dirasakan oleh teman-teman mahasiswa lain," imbuhnya. 

Namun demikian, lanjutnya, kegentingan yang terjadi sebenarnya tak separah yang diberitakan. 

"Jadi enggak separah itu, kita pun sebetulnya hanya sebatas khawatir,  karena gejalanya sama. Tapi teman-teman di sana pun baik-baik saja," katanya. 

Terlebih, kata dia, saat ini sudah ada korban terjangkit virus corona yang berhasil disembuhkan.

"Sudah ada 40 korban yang disembuhkan. Dari yang saya ketahui, persentase bahayanya pun berada di bawah virus lainnya yang sempat mewabah, seperti flu burung," pungkasnya. (RMI/RAC)

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill