Connect With Us

Fraksi Gerindra Nilai Kualitas kepemimpinan Airin-Ben Sudah Mentok

Mohamad Romli | Jumat, 15 Mei 2020 | 22:09

Wakil Ketua Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangsel Abdul Rahman. (Istimewa / Istimewa)

 

TANGERANGNEWS.com-Pandemi COVID-19 menjadi ujian bagi duet Kepemimpinan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel itu ditunggu-tunggu terobosannya untuk menyelamatkan roda perekonomian yang nyaris ambruk.

Namun, gebrakan kebijakan tersebut belum juga muncul. Justru Airin-Ben dinilai hanya larut dalam seremoni pembagian bantuan sosial (bansos).

Ketidakhadiran kebijakan pemimpin untuk menyelamatkan sektor perekonomian Tangsel yang ditopang perdagangan dan jasa dinilai Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Abdul Rahman bukti mentoknya kualitas kepemimpinan Airin-Ben. 

Terlebih dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berdampak signifikan bagi pelaku usaha juga masyarakat.

PSBB yang membatasi beberapa sektor kegiatan usaha berdampak melemahnya daya beli masyarakat, karena pelaku usaha yang tidak dikecualikan dalam kebijakan tersebut terhenti sementara operasionalnya.

"Disinilah peran penting seorang kepala daerah. Airin-Ben sangat diharapkan membuat suatu kebijakan yang bisa menggerakan dunia usaha," ungkap Abdul Rahman, Jumat (15/4/2020).

Namun, menurutnya, melihat rekam jejak 10 tahun duet kepemimpinan Airin-Ben, kebijakan yang diharapkan tersebut hanya harapan belaka. Bahkan, kata dia, Tangsel menjadi kota yang seperti berjalan sendiri tanpa pemimpin (auto pilot).

Ia menyontohkan, soal pendataan masyarakat terdampak COVID-19 yang akan menerima bansos. 

"Carut marut dalam distribusi bansos membuktikan bahwa Pemkot Tangsel gagap teknologi dan gagal memahami penderitaan masyarakat. Padahal motto Kota begitu mentereng, yakni cerdas, modern dan religius. Tetapi kenyataan sangat terbalik," tegasnya.

Dampaknya, kata dia, meski Tangsel telah memberlakukan PSBB selama hampir satu bulan. Namun, masyarakat hanya dituntut kepatuhannya. Sementara, kebutuhan dasar mereka yang merupakan hak masih terabaikan.

"Dalihnya karena masih pendataan. Airin-Ben hanya bisa larut dalam seremoni pembagian bansos dari pusat tanpa bisa membuat suatu legacy (kebijakan) bagi masyarakat.

Pemimpin itu yang dilihat adalah kebijakannya yang pro rakyat bukan pemimpin yang hanya bisa tebar pesona," katanya.

Ia pun menilai, kondisi demikian mengisyaratkan akhir dari karier politik Airin-Ben. Meski Ben kembali mencalonkan diri di Pilkada Tangsel 2020, namun, kata dia, masyarakat sudah cerdas memberikan penilaian.

"Mungkin inilah senja kala Airin-Ben di Tangsel. 2021 nanti Tangsel perlu pemimpin yang benar-benar mau bekerja untuk masyarakat," pungkasnya.(RMI/HRU)

BISNIS
Catat Transaksi Rp25 Triliun, Indonesia Shopping Festival 2025 Didorong Jadi Tempat Promosi UMKM Banten

Catat Transaksi Rp25 Triliun, Indonesia Shopping Festival 2025 Didorong Jadi Tempat Promosi UMKM Banten

Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:03

Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 yang digelar sepanjang 14–24 Agustus 2025 mencatat transaksi lebih dari Rp25 triliun.

BANDARA
Cegah Gangguan Keamanan, Polisi dan TNI Patroli Skala Besar di Bandara Soekarno-Hatta

Cegah Gangguan Keamanan, Polisi dan TNI Patroli Skala Besar di Bandara Soekarno-Hatta

Minggu, 31 Agustus 2025 | 21:37

Personel Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang bersama TNI menggelar patroli skala besar dan menyisir wilayah hukum, pada Minggu 31 Agustus 2025.

TEKNO
Mengenal Teknologi Digital Subtraction Angiography, Solusi Deteksi Dini dan Penanganan Stroke

Mengenal Teknologi Digital Subtraction Angiography, Solusi Deteksi Dini dan Penanganan Stroke

Kamis, 28 Agustus 2025 | 18:58

Teknologi Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah pemeriksaan yang menampilkan gambaran pembuluh darah otak secara detail dengan menghilangkan bayangan tulang dan jaringan sekitarnya.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill