Besok Ada Tradisi Seba Baduy 2025, Ini Rangkaian Jadwalnya
Kamis, 1 Mei 2025 | 21:07
Berdasarkan informasi, tradisi tahunan ini akan diikuti 1.750 warga suku Baduy mulai Jumat, 2 Mei 2025, hingga Sabtu, 3 Mei 2025.
TANGERANGNEWS.com-Rumah Lawan COVID-19 Kota Tangerang Selatan kembali memulangkan lima pasien yang telah terbebas dari ancaman COVID-19, Rabu (24/6/2020).
Diantara lima pasien tersebut, terdapat tiga petugas Puskesmas di Pondok Aren, Tangsel.
Mereka, diantaranya TG petugas di bagian Laboratorium, NU bagian office boy, dan EL sebagai juru masak.
Penularan COVID-19 kepada tiga petugas Puskesmas itu ditengarai oleh faktor ketidakjujuran sejumlah pasien yang berobat ke sarana layanan kesehatan tersebut.
"Rata-rata pasien datang berobat dan tidak jujur saat mengeluhkan kondisinya, karena takut ditolak. Padahal, jika jujur penanganannya kemungkinan bisa berbeda," ujar TG, Rabu (24/6/2020).
Dampak dari ketidakjujuran itu, TG dan dua rekannya tersebut sempat tak menyangka bahwa mereka terinfeksi COVID-19.
Hal tersebut baru diketahui, setelah mereka menjalani sejumlah pemeriksaan COVID-19.
"Awalnya sehat, namun saat mengikuti test swab pada tanggal 17 kemarin, hasilnya positif. Saya kaget, tapi resiko pekerjaan jadi mau gimana lagi. Kebetulan saya bertugas melayani pasien umum yang memeriksakan kesehatan di Puskesmas," paparnya.
Berkaca dari pengalamannya itu, TG mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mementingkan faktor kejujuran, terutama ketika berobat di rumah sakit ataupun Puskesmas.
Sebab jika pasien bersikap tidak jujur, maka akan dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
"Para pasien yang berobat ke sarana kesehatan agar selalu terbuka dengan keluhannya. Sehingga OTG pun bisa diketahui darimana tertularnya," tandasnya.(RMI/HRU)
Berdasarkan informasi, tradisi tahunan ini akan diikuti 1.750 warga suku Baduy mulai Jumat, 2 Mei 2025, hingga Sabtu, 3 Mei 2025.
Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?
Polisi mengungkap motif Heri Budiman, 38, membunuh dan membakar balita usia 5 tahun inisial MA di kontrakan wilayah Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.