Connect With Us

Pengrajin Tempe di Ciputat Tangsel Pasrah, Sampai Bilang Begini 

Rachman Deniansyah | Sabtu, 2 Januari 2021 | 20:25

Cipto, 30, pengusaha tempe di Jalan Wahid, Ciputat, Tangsel, Sabtu (2/1/2021). (TangerangNews / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Disparitas antara harga Tempe dengan bahan bakunya dikeluhkan para pengrajin tempe di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, sejak Oktober 2020 lalu.  Tinggi harga kacang kedelai membuat para pengrajin tempe, di wilayah tersebut ikut menjerit. 

 

Pasalnya, harga bahan baku tempe yang kini sedang meroket, membuat omzet para pengusaha tempe turun. Salah satu pengusaha tempe, Cipto, 30, memaparkan, harga kacang kedelai saat ini telah mencapai Rp9.200 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp7.000 sampai Rp8.500 per kilogram. 

 

"Kalau normal itu standar kita untuk kacang 50 kilogram dapat Rp700 ribu. Selama naik harga kacangnya keuntungannya turun sekitar 30 %," ungkap Cipto saat ditemui di tempat produksinya yang terletak di Jalan Wahid, Ciputat, Tangsel, Sabtu (2/1/2021). 

 

 BACA JUGA : Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tempe Kota Tangerang Akan Mogok 3 Hari

Kondisi demikian, telah dialaminya sejak Oktober silam.  Hingga, membuat para pengusaha tempe se-Indonesia dan termasuk dirinya memutuskan untuk mogok produksi sejak Rabu (30/12/2020) dan tak berjualan hingga Minggu (3/1/2021) besok.

 

"Karena harga kacang kedelai lebih mahal dari standar. Kita mogok kerja, sejak Rabu (30/12/2020) sudah tidak produksi," ujar Cipto.  Dia menuturkan, aksi mogok tersebut dilakukan sebagai aksi protes  kepada pemerintah. 

 

"Jadi kita mogok agar harga kacang yang mahal itu bisa turun. Karena kalau harga kacang naik, otomatis harga tempe juga naik," tuturnya.  Namun nampaknya, aksi protes yang sudah dilakukan berhari-hari ini tidak membuahkan hasil. Harga kacang kedelai masih saja tinggi.  Kondisi tersebut pun hanya membuat Cipto dan pengusaha tempe lainnya berpasrah.  Mereka bersepakat untuk mulai melakukan produksinya kembali dijual, Senin (4/1/2021) mendatang. "Ya mau bagaimana lagi, mogok juga kita enggak ada penghasilan, harga kacang enggak turun juga. Dari pada tidak ada kerjaan," katanya. 

 

Pantauan TangerangNews.com, sejumlah pengusaha tempe mulai melakukan proses produksinya.  Tempe hasil produksinya itu, rencananya akan dijualkan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Pengusaha tempe lainnya, Ade mengungkapkan bahwa kenaikan kacang ini sangat memukul para pengusaha tempe.  "Saya sih hanya berharap, pemerintah bisa memperhatikan kita.  Turunkan harga kacang kedelai. Kenaikan ini cukup memukul, " harapnya. 

BANTEN
2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:30

Gubernur Banten, Andra Soni mendukung pemindahan atau translokasi dua Badak Jawa dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk keperluan konservasi dan pengembangbiakan (breeding).

TEKNO
Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Siloam Hospitals Fokus Hadirkan Layanan Teknologi AI dan Robot

Rabu, 11 Juni 2025 | 19:01

Siloam Hospitals tengah berfokus untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih efisien dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat melalui implementasi strategi Next Generation Siloam (NGS).

AYO! TANGERANG CERDAS
Catat, Ini 169 Daftar SMA dan SMK Swasta Gratis di Tangerang

Catat, Ini 169 Daftar SMA dan SMK Swasta Gratis di Tangerang

Sabtu, 14 Juni 2025 | 11:27

Gubernur Banten, Andra Soni resmi meluncurkan program sekolah gratis untuk tingkat SMA, SMK, dan SKh swasta di Provinsi Banten, khususnya di Tangerang. Program ini akan mulai diimplementasikan pada semester pertama tahun ajaran 2025/2026.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill