TANGERANGNEWS-Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata memberikan penghargaan kepada 102 peneliti yang menjadi inovator dalam berbagai bidang penelitian seperti pangan, transportasi, teknologi komunikasi, hankam, obat dan energi.
Suharna Surapranata mengatakan, dengan lahirnya para peneliti baru, Puspiptek diharapkan menjadi kawasan yang menjembatani antara kepentingan industri dengan peneliti yang dapat membantu menggerakkan roda ekonomi melalui inovasi yang dihasilkan.
“Selama ini pola intermediasi antara kalangan dunia industry dengan peneliti belum berjalan dengan baik.Padahal interaksi yang kuat antara kedua belah pihak akan sangat membantu mengerakan roda ekonomi melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan,” katanya di Gedung Puspitek Serpong, Tangsel, hari ini.
Dikatakanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini di atas 6 persen dengan pendapatan per kapita 3.000 dolar AS per tahun sesuai dengan sensus 2010.
Data tersebut tergolong menggembirakan karena sesuai laporan World Economic Forum (WEF) atau Forum Ekonomi Dunia, peringkat Indonesia terkait indeks daya saing global atau Global Competitiveness Index mengalami peningkatan dari posisi 54 pada 2009 menjadi 44 pada 2010.
Berdasarkan data tersebut, dirinya menambahkan, Indonesia tergolong dalam negara yang maju di bidang ekonomi makro dan aspek pendidikan karena kedua sektor memberikan peningkatan peringkat indeks daya saing dalam pembangunan sosial berbasis pengetahuan di Indonesia.
"Melihat data pertumbuhan yang meningkat, Kemenristek akan terus mempertahankannya hingga menuju capaian negara yang perekonomiannya berbasis pada proses produksi yang efisien," katanya.
Namun, Menteri juga mengakui bahwa masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan seperti infrastruktur dan kesiapan teknologi. Berdasarkan laporan WEF, diketahui bahwa posisi Indonesia untuk bidang ICT masih di atas 100.
"Jadi, bisa dikatakan Indonesia belum banyak memanfaatkan teknologi. Baik teknologi yang dikembangkan di dalam negeri maupun yang didatangkan dari luar," katanya.
Tetapi, meski tergolong rendah dalam kesiapan teknologi, peringkat Indonesia untuk pilar inovasi terus meningkat setiap tahun. Pada 2008 Indonesia berada pada posisi 47, tetapi pada 2009 naik ke peringkat ke 39. Bahkan, pada 2010 berada di posisi 36.
"Inilah kondisi Indonesia. Kemampuan Inovasinya tinggi tetapi pemanfaatannya terbatas sehingga, produk yang ada tidak berkembang," katanya. (deddy)
TODAY TAG
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
