Hari Perhubungan Nasional, Naik Bus Tayo dan Si Benteng di Tangerang Gratis
Selasa, 16 September 2025 | 18:36
Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat, dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harbunas).
TANGERANGNEWS.com-Nahas nasib pedagang sayur berinisial M, 35. Dia menjadi korban pembacokan oleh segerombolan orang tak dikenal saat berada tepat di samping Restoran Grand Serpong Kitchen, Gang Nangka 5, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Selain dibacok, telepon genggam dan uang tunai ratusan ribu milik korban yang kala itu sedang menunggu angkutan umum juga raib dirampas para pelaku.
Aksi para pelaku tersebut pun terekam CCTV di lokasi. Terlihat, para pelaku datang menghampiri korbannya dengan mengendarai sepeda motor.
Kanit Reskrim Polsek Serpong, Iptu Djoko Aprianto menuturkan berdasarkan penyelidikannya, pelaku berjumlah lima orang.
"Korban lagi nunggu angkot sambil mainin handphone. Lalu datang lah dua motor kurang lebih 5 orang. Tidak lama, dia turun motor dan mendekati korban terus pakai sajam celurit," kata Joko saat dikonfirmasi, Minggu, 25 Juli 2021.
Baca Juga :
Para pelaku yang belum diketahui identitasnya itu, tanpa pikir panjang langsung menyabet bagian tubuh korban hingga mengalami luka bacok.
"Korban sempat dibacok pinggang hingga luka. Satu unit handphone milik korban dan uang Rp600 ribu diambil pelaku," tutur Joko.
Menurut pengamatannya, pelaku sudah merencanakan aksi kejahatannya tersebut, karena salah satunya membawa sajam.
Sementara itu, korban yang merupakan pedagang yang biasa berjualan di area Pasar 8 Alam Sutera, Serpong Utara itu kini sedang dalam masa pemulihan luka bacok tersebut.
"Korban di rumahnya sedang proses pemulihan dulu. Sedangkan pelaku masih kita lidik," pungkasnya.
Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat, dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harbunas).
Di tengah perjuangan untuk pulih dari trauma, para korban tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) di Kabupaten Tangerang sering kali menghadapi tantangan berat lainnya yakni pengucilan dan perlakuan tidak adil dari lingkungan sekitar
Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.