Connect With Us

Waspada, Ini Tiga Risiko Saat Pakai WhatsApp GB dan WhatsApp Plus

Tim TangerangNews.com | Rabu, 29 September 2021 | 14:53

Ilustrasi logo Whatsapp. (@TangerangNews / Freepik)

TANGERANGNEWS.com – Sebagai salah satu aplikasi perpesanan yang banyak digunakan masyarakat dunia, WhatsApp menjadi yang paling populer saat ini, termasuk di Indonesia. 

Meski tersedia secara gratis dan legal di Play Store maupun App Store, sayangnya pengguna lebih memilih WhatsApp Modifikasi (Mod). Dilansir dari Uzone, Rabu 29 September 2021, salah satu yang banyak tersebar di internet adalah WhatsApp GB dan WhatsApp Plus. 

Seperti diketahui, kedua WhatsApp modifikasi ini menghadirkan fitur yang tidak tersedia di WhatsApp yang orisinil. Misalnya seperti dua akun pada perangkat yang sama, menyembunyikan tanda baca, melihat status dan pesan yang telah dihapus, serta fitur lainnya.

Namun, meski menjanjikan fitur yang lebih banyak, WhatsApp GB dan WhatsApp Plus ternyata memiliki sejumlah risiko yang cukup berbahaya bagi ponsel dan data pengguna. Berikut ini beberapa risikonya: 

Akun WhatsApp Diblokir

WhatsApp telah memberikan peringatan terkait pemblokiran ini dalam FAQ WhatsApp.

“Jika Anda menerima pesan dalam aplikasi yang menyatakan bahwa akun Anda “diblokir Sementara”, ini berarti Anda tidak menggunakan WhatsApp resmi dan malah menggunakan WhatsApp yang tidak didukung,” tulis postingan tersebut.

Jika tidak segera beralih setelah diblokir sementara, ada kemungkinan WhatsApp akan memblokir secara permanen akun pengguna WhatsApp.

“Aplikasi tidak resmi ini dikembangkan oleh pihak ketiga dan melanggar Ketentuan Layanan kami. WhatsApp tidak mendukung aplikasi pihak ketiga ini karena kami tidak dapat memvalidasi praktik keamanannya.”

Kebocoran Data

Seperti yang disebutkan dalam FAQ WhatsApp, WhatsApp GB dan WhatsApp Plus serta jenis WhatsApp Mod lainnya tidak dalam divalidasi praktek keamanannya.

Aplikasi Mod ini juga dapat membahayakan data serta privasi pengguna karena berasal dari sumber yang tidak dipercaya. Begitupun dengan sistem end-to-end encryption yang belum tentu ada dalam aplikasi modifikasi ini. Ini juga memungkinkan pihak ketiga bisa mengakses isi pesan dari pengguna.

Beda dengan WhatsApp resmi yang telah menjamin sistem privasi end-to-end encryption dimana pihak WhatsApp sendiri pun tak bisa mengakses isi pesan penggunanya.

Disusupi Malware

WhatsApp modifikasi diunduh dari pihak ketiga yang tidak menjamin keamanan data dan privasi. Hal ini menyebabkan WhatsApp Mod rentan akan malware dan spyware yang bisa masuk saat aplikasi tersebut diunduh.

Malware dan Spyware sendiri sangat berbahaya bagi perangkat dan data-data yang ada didalamnya.

Tentunya, dengan  melihat risiko yang cukup membahayakan tersebut, alangkah baiknya untuk tetap menggunakan aplikasi WhatsApp yang telah disediakan secara resmi.

NASIONAL
Prabowo Utus Bahlil dan PLN Rampungkan Target 1.285 Desa Teraliri Listrik pada 2025

Prabowo Utus Bahlil dan PLN Rampungkan Target 1.285 Desa Teraliri Listrik pada 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:43

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir tahun 2025. Pemerataan akses kelistrikan ini diwujudkan melalui Program Listrik Desa (Lisdes).

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

OPINI
Asap Rokok di Lingkungan Sekolah: Potret Gagalnya Pendidikan Karakter

Asap Rokok di Lingkungan Sekolah: Potret Gagalnya Pendidikan Karakter

Kamis, 16 Oktober 2025 | 20:24

Pagi hari di sekolah seharusnya dipenuhi aroma semangat belajar. Tapi di beberapa sekolah di Banten, udara pagi justru bercampur dengan asap rokok murahan yang melayang pelan di antara tawa para siswa.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill