Connect With Us

Hape di Pinggang Bikin Lemah Tulang

| Minggu, 20 Juni 2010 | 12:12

Hape dipinggang dapat melemahkan tulang. (tangerangnews / dira)

TANGERANGNEWS-Selama bertahun-tahun, para ahli kesehatan sering menghubungkan dampak radiasi pada hape dengan penyakit tumor otak. Meskipun penelitian ini masih menimbulkan pro dan kontra soal kebenarannya, tapi banyak yang percaya bahwa sinyal hape yang memancarkan radiasi bisa berpengaruh terhadap kesehatan penggunanya.
 
Belum selesai soal itu, sekarang sudah muncul lagi hasil riset lain. Kali ini radiasi hape dikait-kaitkan sebagai penyebab lemah tulang alias osteoporosis. Sebuah tim riset yang menulis di The Journal of Craniofacial Surgery mengungkapkan memakai hape yang disematkan di ikat pinggang bisa menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang di sekitar panggul yang biasa digunakan untuk pencangkokan tulang.
 
Dengan penggunaan yang lama, medan elektromagnetik dari hape dapat melemahkan tulang dan secara potensial dapat memberikan dampak pada operasi cangkok tulang. Demikian studi yang dibuat oleh Dr. Tolga Atay dan koleganya di Suleyman Demirel University, Isparta, Turki.
 
Para peneliti mengukur kepadatan tulang di sekitar atas panggul pada 150 orang yang menggunakan hape di ikat pinggang mereka. Pengukuran yang dilakukan menggunakan teknik yang disebut dual x-ray absorptiometry, untuk mengukur kepadatan tulang pada pasien dengan osteoporosis dan penyakit tulang lainnya. 
 
Kepadatan tulang dibandingkan di sisi tempat para pria memakai hape mereka (sisi kanan dipakai 122 pria dan sisi kiri ada di 28 pengguna). Orang-orang ini membawa hape mereka rata-rata 15 jam per hari, dan telah menggunakan perangkat itu selama sekitar 6 tahun.
Hasilnya menunjukkan terjadi sedikit penurunan kepadatan tulang di sisi tempat para laki-laki ini membawa hape mereka. Perbedaan secara statistik memang tidak signifikan, dan tidak mendekati penurunan dilihat pada osteoporosis.
 
Namun, para peneliti menunjukkan potensi pelemahan tulang bisa terjadi para pria yang umurnya 30-an tahun. Ada hubungan yang signifikan antara kepadatan tulang dengan medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh hape.
 
Penelitian ini menggunakan frekuensi sangat rendah, 15-52 MHz. Sebaliknya, orang-orang dalam studi membawa hape dengan frekuensi 900 untuk 1.800 MHz. 
 
Para peneliti tersebut bilang bahwa temuan mereka memang baru pendahuluan. Ke depan akan hadir generasi teknologi seluler yang menghasilkan medan elektromagnetik lebih rendah. Yang penting, pesan Atay, lebih baik menjaga agar hape sejauh mungkin dari tubuh kita selama kehidupan sehari-hari. Hah? (hp/dira)

TEKNO
Surge dan MyRepublic Menangi Lelang Internet Murah 100 Mbps, Segini Harganya 

Surge dan MyRepublic Menangi Lelang Internet Murah 100 Mbps, Segini Harganya 

Jumat, 17 Oktober 2025 | 13:03

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan hasil lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan digunakan untuk memperluas layanan internet murah berkecepatan hingga 100 Mbps di seluruh Indonesia.

BANDARA
InJourney Airports Latih 24 Warga Lokal Jadi Personel Keamanan Bandara Soetta Melalui Program Airport Cerdaskan Bangsa

InJourney Airports Latih 24 Warga Lokal Jadi Personel Keamanan Bandara Soetta Melalui Program Airport Cerdaskan Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 | 20:11

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) secara resmi meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan bertajuk "Airport Cerdaskan Bangsa".

KOTA TANGERANG
Kejari Kota Tangerang Tahan Bos Vendor Proyek Fiktif di Angkasa Pura Kargo Senilai Rp8 Miliar

Kejari Kota Tangerang Tahan Bos Vendor Proyek Fiktif di Angkasa Pura Kargo Senilai Rp8 Miliar

Senin, 20 Oktober 2025 | 23:38

Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang resmi menahan Direktur Utama PT LBN berinisial YY atas dugaan tindak pidana korupsi proyek pengadaan di lingkungan PT Angkasa Pura Kargo (PT APK) tahun 2020 hingga 2024.

NASIONAL
Tak Lagi Relevan dengan Dunia Kerja, Pengamat Minta Batas Usia CPNS dan PPDS Direvisi 

Tak Lagi Relevan dengan Dunia Kerja, Pengamat Minta Batas Usia CPNS dan PPDS Direvisi 

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:13

Pemerhati ketenagakerjaan, Dani Satria, menilai aturan batas usia pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sudah saatnya direvisi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill