Connect With Us

Warga Ciputat Diimbau Waspadai Formalin & Boraks

Mohamad Romli | Selasa, 5 Juni 2018 | 21:00

Anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah saat menjadi narasumber dikegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui KIE Obat di Gedung Olahraga Kecamatan Ciputat, Selasa (5/6/2018). (@TangerangNews / Mohamad Romli)

TANGERANGNEWS.com-Anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah mengimbau warga untuk cerdas saat membeli bahan pangan, karena berdasarkan hasil penelusuran pihaknya di Pasar tradisional masih ditemukan bahan pangan yang mengandung formalin, boraks dan rhodamin B.

Hal itu dipaparkan Siti Masrifah dihadapan sekitar 500 warga Kecamatan Ciputat dalam kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui KIE Obat di Gedung Olahraga Kecamatan Ciputat, Selasa (5/6/2018).

"Kami selaku anggota DPR RI beserta BPOM turun ke beberapa pasar tradisional untuk melakukan uji zat yang terkandung dalam makanan.  Hasilnya masih ada yang mengandung formalin, boraks dan Rhodamin B,"katanya.

Berdasarkan temuan itu, Masrifah menekankan pentingnya ketelitian warga sebelum membeli produk makanan tertentu, karena ketiga bahan pencemar makanan tersebut bukan digunakan pada makanan, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Masyarakat harus kritis sebelum membeli, karena tiga bahan pencemar itu berbahaya bagi kesehatan," tambahnya.

Dicontohkannya, Boraks yang biasa digunakan untuk pengawet, adalah zat kimia yang berfungsi untuk membunuh kuman. Borak biasanya dipakai untuk membuat campuran deterjen, salep kulit, pengawet kayu.

Sementara formalin adalah cairan pembersih dan pembuatan perkakas rumah tangga, furniture, atau kayu lapis, begitu pun dengan Rhodamin B yang tak lain zat pewarna yang digunakan dalam industri tekstil dan pembuatan kertas.

"JIka digunakan untuk pengawet dan pewarna makanan, dampaknya sangat serius bagi kesehatan," tegasnya.

Lebih lanjut dipaparan Kepala BPOM Serang Alex Sander, dampak penggunaan ketiga bahan kimia tersebut dalam bahan makanan memang jarang serta merta dirasakan akibatnya,namun biasanya baru terasa dalam jangka panjang.

Menurut Alex, beberapa organ tubuh seperti hati (lever) dan ginjal akan mengalami kerusakan jika terus menerus mengkonsumsi makanan yang mengandung tiga zat kimia itu.

"Dampak jangka panjangnya bisa menderita kanker hati dan kerusakan ginjal," ujarnya.

Alex  menegaskan, untuk menjaga keamanan produk pangan yang dikonsumsi, sebelum membeli warga harus memperhatikan kemasan produk, label ,izin edar dan masa kadaluarsanya. 

"Sikap ketelitian ini sangat penting untuk memastikan keamanan produk pangan yang akan dikonsumsi," tambahnya.(DBI/RGI)

AYO! TANGERANG CERDAS
Buruan Daftar, Lulusan Institut Teknologi PLN Berkesempatan Langsung Kerja di Perusahaan

Buruan Daftar, Lulusan Institut Teknologi PLN Berkesempatan Langsung Kerja di Perusahaan

Jumat, 26 April 2024 | 10:48

Institut Teknologi PLN (ITPLN) menjadi salah satu perguruan tinggi incaran banyak mahasiswa untuk mengembangkan karirnya di masa depan.

BANDARA
Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Jumat, 26 April 2024 | 14:04

Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.

HIBURAN
Raisa Bakal Rilis Film Dokumenter, Ini Jadwal Tayangnya 

Raisa Bakal Rilis Film Dokumenter, Ini Jadwal Tayangnya 

Selasa, 30 April 2024 | 08:18

Musisi cantik Raisa Andriana bakal merilis film dokumenter bertajuk "Harta, Tahta, Raisa".

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill